TRIBUNNEWS.COM - Kasus pembunuhan satu keluarga di Dusun Gondang Legi, Desa Pandantoyo, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri, kini memasuki tahap penyidikan lebih lanjut.
Pelaku, Yusa Cahyo Utomo (35), telah ditangkap setelah menghabisi nyawa empat anggota keluarga guru, namun meninggalkan anak bungsu korban yang masih hidup.
Menurut Kasat Reskrim Polres Kediri, AKP Fauzy Pratama, Yusa mengaku merasa kasihan terhadap anak bungsu korban.
"Dia meninggalkannya dalam kondisi bernapas. Alasannya, dia merasa kasihan pada yang paling kecil," ungkap Fauzy, seperti yang dilansir Tribun Mataraman.
Yusa diketahui membunuh suami istri, Agus dan Kristina, di dapur rumah mereka.
Setelah mendengar keributan, dua anak korban, CA dan SM, terbangun.
Yusa kemudian mengejar dan memukul CA di kepala, sementara SM juga dipukul.
"Meski SM terluka parah, ia masih bisa bergerak dan merangkak ke arah kamar tidur," tambah Fauzy.
Yusa, yang merupakan adik kandung Kristina, merasa tersinggung karena tidak diberikan pinjaman uang saat berkunjung ke rumah korban pada Minggu, 11 Februari 2024.
"Ini memicu pelaku untuk merencanakan tindakan kejam tersebut," jelas AKBP Bimo Ariyanto, Kapolres Kediri.
Pada Rabu, 4 Desember 2024, dini hari, Yusa kembali mendatangi rumah korban.
Baca juga: Alasan Pelaku Pembunuhan di Kediri Tak Habisi Nyawa Anak Bungsu Korban, Polisi: Tersangka Kasihan
Ia menunggu Kristina keluar menuju dapur, lalu menghabisi kakaknya menggunakan palu.
Agus yang mendengar teriakan istrinya pun keluar, namun juga menjadi korban.
Setelah memastikan ketiga korban meninggal, Yusa mengambil barang berharga, termasuk kamera CCTV, sebelum melarikan diri ke rumahnya di Lamongan.