Sidah mengungkapkan, itu adalah komunikasi terakhirnya dengan sang suami.
"Terakhir aktif WA-nya sekitar pukul 12.30 WITA. Setelah itu sudah lost contact hingga akhirnya ada kabar penemuan jenazah," ujarnya.
Sidah mengaku memperoleh kabar kematian sang suami dari pemilik mobil pick up dan pihak kepolisian Kalteng pada Sabtu, 7 Desember 2024 pagi atau sehari setelah korban ditemukan.
"Dapat kabar ada penemuan jenazah dan dikirimi fotonya," tuturnya.
"Dan saya lihat memang 100 persen ciri-cirinya sama seperti suami saya."
"Mulai dari pakaian yang digunakan dan tubuhnya," papar Sidah.
Setelah memastikan bahwa itu jenazah suaminya, Sidah menceritakan, suaminya dimakamkan di Palangkaraya oleh polisi dan pihak rumah sakit pada sore harinya.
Saat itu, sambungnya, kepolisian sudah meminta izin ke pihak keluarga, jika berhalangan hadir, maka korban akan dimakamkan.
Oleh sebab itu, Sidah menyebut pihak keluarga tidak ada yang sempat melihat kondisi terakhir jenazah korban.
"Kami ada kendala sehingga tidak bisa ke sana dan perlu ongkos juga ke sana," ucap Sidah.
"Jadi kami menyerahkan ke pihak kepolisian dan rumah sakit untuk mengurus jenazah."
"Sesudah dimakamkan sekitar tiga hari baru kami bisa ke sana," jelasnya.
Sidah menyebut, suaminya adalah tulang punggung keluarga.
Apalagi ada tiga anak yang masing-masing berusia 10 tahun, 8 tahun, 6 tahun.