Sopir truk berusaha untuk meng-handle truknya.
Namun sudah terlambat, karena saat bersamaa ada Bus Tirto Agung dari arah belakang yang melaju dengan kecepatan tinggi.
Maka terjadilah tabrakan tersebut.
Selain sopir dan kernet bus, dua penumpang bus dikabarkan meninggal dunia dalam kecelakaan tersebut.
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bogor, Bambang Tawekal menyebut rombongan pelajar SMP tersebut berangkat untuk penguatan penggunaan Bahasa Inggris di Pare.
Program tersebut merupakan agenda tahunan karena sekolah yang berada di wilayah Desa Pabuaran itu menggunakan 3 bahasa yaitu Bahasa Arab, Bahasa Inggris, dan Bahasa Indonesia.
Sementara itu, kata dia, kecelakaan lalu lintas terjadi saat rombongan tersebut di perjalanan pulang dari Gunung Bromo kembali ke Pare.
"Selain belajar bahasa ada refreshing ke Gunung Bromo," ujarnya saat dikonfirmasi TribunnewsBogor.com, Senin (23/12/2024).
Bambang Tawekal mengungkapkan, berdasarkan informasi yang diterima dari pihak sekolah, bus berwarna merah itu terlibat kecelakaan dengan truk.
Pada saat kejadian, kendaraan bus pengangkut siswa tersebut berada di belakang truk yang kehilangan kendali.
"Di perjalanan yang jalannya naik, ada truk dengan beban muatan yang sangat berat remnya blong sehingga truk tersebut mundur dan menabrak bus yang depan rombongan SMPIT DQM," katanya.
Lebih lanjut, Bambang Tawekal mengaku belum mengetahui jumlah maupun kondisi korban secara pasti dari kejadian ini.
Ia pun berharap yang para korban yang mengalami kecelakaan mendapat perlindungan dari Tuhan Yang Maha Esa.
"Semoga Allah memberikan pertolongan kepada santri-santri dan seluruh rombongan yang sedang berangkat dalam kegiatan tersebut," ucapnya.
(tribunnewsbogor.com/ Muamarrudin Irfan/ Naufal Fauzy/ surya.co.id/ Kukuh Kurniawan/ Isnainiyah)
Sebagian dari artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Daftar Nama Korban Tewas dan Luka dalam Kecelakaan Bus Rombongan SMP Bogor dan Truk di Tol Malang