Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdi Ryanda Shakti
TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - 14 siswa SMP IT Darul Quran Mulia, Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat yang mengalami kecelakaan di Tol Pandaan KM 77+100, Malang, Jawa Timur sudah pulang dijemput orang tuanya.
Diketahui bus yang ditumpangi rombongan siswa SMP IT Darul Quran Mulia mengalami kecelakaan menabrak truk pengangkut pakan ternak, Senin (23/12/2024) sore.
Akibatnya, bus yang mengangkut 40 siswa untuk belajar pengembangan bahasa inggris tersebut mengalami rusak berat.
Selain itu, sejumlah siswa pun mengalami luka-luka akibat kecelakaan yang menewaskan 4 orang tersebut.
"Ada yang kondisinya sudah pulang. 14 anak sudah dijemput orang tuanya untuk pulang dan sisanya ada yang luka ringan, sedang dan berat," kata Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor, Nina Nurmasari usai meninjau sekolah, Selasa (24/12/2024).
Adapun para siswa atau santri yang mengalami luka dirawat di lima rumah sakit di kawasan Malang, Jawa Timur untuk proses pemulihan.
Baca juga: Kondisi SMP Darul Quran Mulia Bogor Serpi Usai Rombongan Pelajarnya Kecelakaan Bus di Malang
Nina mengatakan dari informasi yang dia terima, dipastikan tidak ada siswa atau santri yang menjadi korban meninggal dunia.
"Kemudian kalau untuk yang meninggal, sama seperti informasi tadi malam. Ada empat orang, yaitu sopir, kondektur, Kemudian satu tur leader dan satu orang ustazah atau guru putri," ucapnya.
Kapolres Malang AKBP Putu Kholis Aryana sebelumnya mengungkap kronologis kecelakaan maut tersebut.
AKBP Putu Kholis Aryana mengatakan kecelakaan bermula saat truk bermuatan pakan ternak berhenti di bahu jalan karena tidak kuat menanjak.
Truk diketahui melaju dari arah Surabaya menuju Malang.
Baca juga: Fakta Baru Kecelakaan Bus SMP IT Darul Quran di Malang: Korban Tewas hingga Tujuan Perjalanan
"Kami lihat kontur jalannya menanjak dan menikung, kendaraan truk bermuatan pakan ternak tidak kuat menanjak dan berhenti di bahu jalan. Lalu truk itu dihentikan sopir dan diganjal ban bagian belakangnya," jelas Kholis.
Akibat ganjalan ban tidak sempurna membuat tidak kuat menahan dan akhirnya truk mundur tidak terkendali.
Sopir truk berusaha untuk meng-handle truknya.
Namun sudah terlambat, karena saat bersamaan ada Bus Tirto Agung dari arah belakang yang melaju dengan kecepatan tinggi.
Maka terjadilah tabrakan tersebut.
Berdasarkan simulasi dari tempat kejadian perkara (TKP), Kholis menjelaskan, bus mengalami kerusakan cukup parah di bagian depan.
Sementara, truk mengalami kerusakan parah di bagian belakang sebelah kiri.
"Ini bisa menggambarkan peristiwa tabrakannya sesuai dengan posisi terakhir bus yang berada melintang ke arah sebelah kiri di bagian guardrail Tol Surabaya-Malang," katanya.
Akibat kecelakaan ini, setidaknya puluhan penumpang bus mengalami luka-luka.
Bahkan, empat orang dikabarkan meninggal dunia, termasuk sopir bus.
Rata-rata korban meninggal karena terjepit bodi kendaraan.