TRIBUNNEWS.COM - Sebanyak 4 orang tewas akibat kecelakaan antara bus dan truk di Tol Pandaan, Malang, Jawa Timur, Senin (23/12/2024).
Keempat korban yang berada di dalam bus Tirto Agung bernopol S 7607 UW terdiri dari sopir, Untung Subagyo, kernet, Ahmad Bahrur Rozi, guru dari Kampung Inggris, Subangkit Muliana serta guru perempuan, Iyan Maryana.
Saat kejadian, Iyan Maryana mengajak suami dan anaknya mengikuti kegiatan SMP IT Darul Quran Mulia Putri, Bogor, Jawa Barat ke Gunung Bromo.
Suami dan anak yang masih balita mengalami luka-luka akibat kecelakaan tersebut.
Perwakilan SMP IT Darul Quran, Abdurrahman mengatakan Iyan Maryana merupakan perawat klinik yang ikut menjadi pendamping para siswi melakukan kegiatan di Gunung Bromo dan Kampung Inggris, Kediri.
“Adapun korban meninggal ada sopir, kernet, satu orang pendamping dari pihak lembaga kursus yang merupakan tempat anak-anak kami belajar di sana dan juga satu pendamping salah satu pegawai rekan kami. Pendamping itu guru,” tuturnya, Selasa (24/12/2024), dikutip dari TribunnewsBogor.com.
Seluruh siswi yang berjumlah 40 dinyatakan selamat, tapi mengalami luka-luka.
Salah satu rekan Iyan Maryanah, Yunita YH, menjelaskan korban pergi ke Kampung Inggris tidak satu bus dengan rombongan siswi.
Korban menaiki mobil dengan suami dan anaknya dari Bogor ke Kediri.
Saat kegiatan wisata ke Gunung Bromo, korban mengajak suami dan anaknya ikut rombongan bus.
Bus mengalami kecelakaan dalam perjalanan pulang ke Kampung Inggris.
Baca juga: Bus yang Angkut Pelajar SMP Kecelakaan di Tol Pandaan, Ini Kata Disdik Kabupaten Bogor
“Sekarang suaminya kritis, anaknya aku masih belum tau kabarnya,” ucapnya.
Penyebab Kecelakaan
Diduga kecelakaan maut diakibatkan kelalaian sopir truk berinisial SW (64) yang masih dirawat.
Dirlantas Polda Jawa Timur, Kombes Pol Komarudin, mengatakan hasil pemeriksaan sementara menunjukkan truk overheat sehingga harus dihentikan di bahu jalan.
SW sempat mengganjal roda kanan truk, namun tiba-tiba truk meluncur ke belakang.
Di dalam truk tak ada pengemudi sehingga lajunya tak terkendali.
"Pengemudi sempat mengganjal roda kanan, namun saat hendak mengganjal roda kiri, truk mundur ke belakang tanpa ada pengendara," ungkapnya, dikutip dari TribunnewsBogor.com.
Truk melaju mundur sejauh 700 hingga 800 meter ke belakang dan bertabrakan dengan bus Tirto Agung.
Baca juga: Fakta Study Tour SMP IT Darul Quran Bogor Berujung Kecelakaan, Disdik Tak Terima Surat Pemberitahuan
Sebelum bertabrakan dengan bus, dua mobil berhasil menghindari truk yang melaju mundur.
Proses olah TKP telah dilakukan dan kesaksian sopir truk akan disesuaikan dengan CCTV.
"Kita temukan kondisi hand rem berada pada posisi on. Persneling netral. Ini yang nantinya akan kami dalami lebih lanjut. Kita sesuaikan dengan keterangan sopir yang saat ini masih menjalani perawatan," tukasnya.
Ia menambahkan sopir bus yang tewas dalam kecelakaan tak dapat melihat truk lantaran kondisi jalanan yang menikung.
"Kalau kita lihat dari bawah, memang jalur menanjak dan menikung hampir tidak terlihat kendaraan dari arah depan. Lazimnya di jalan tol hampir sebagian orang tidak akan menduga akan ada kendaraan di jalur yang sama," lanjutnya.
Perjalanan ke Kampung Inggris
Sebelumnya, Perwakilan Pondok Pesantren Darul Qur’an Mulia, Abdurrahman, mengatakan para siswi yang terlibat kecelakaan ingin memperdalam bahasa Inggris saat liburan sekolah.
Ia menegaskan bahwa kegiatan ini tidak diwajibkan, sehingga hanya 40 santri yang berangkat.
“Istilahnya ini kegiatan santri yang memiliki kecenderungan ingin mendapatkan pendidikan tambahan bahasa Inggris di Pare,” tuturnya.
Baca juga: Kronologi Kecelakaan Maut di Tol Pandaan Malang, Rombongan SMP IT Darul Quran Bogor Hendak ke Kediri
Para siswi telah mengajukan izin ke pihak ponpes sebelum berangkat dari Bogor ke Kediri.
Pihak ponpes kemudian memfasilitasi dengan menyewakan bus.
“Jadi, anak-anak kami ini mengikuti program sukarela. Jadi ini sifatnya sukarela, tidak diwajibkan dan pilihan bagi anak-anak,” terangnya.
Ia menambahkan para siswi yang ikut ke Kediri duduk di bangku kelas 7 sampai 9 SMP.
“Untuk itu tidak bisa kita sampaikan (sampai kapan program belajar bahasa Inggris). Saat ini kami fokusnya untuk penanganan anak anak dan teman-teman di RS,” lanjutnya.
Sebagian artikel telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Guru SMP Bogor yang Tewas Kecelakaan Bus di Malang Ternyata Boyong Keluarga, Kondisi Suaminya Kritis
(Tribunnews.com/Mohay) (SuryaMalang.com/Frida Anjani) (TribunnewsBogor.com/Vivi Febrianti)