TRIBUNNEWS.COM - Civitas akademika Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Bandung, Jawa Barat, digegerkan dengan penemuan jasad perempuan di lingkungan kampus pada Kamis (26/12/2024).
Jasad tersebut merupakan mahasiswi angkatan 2021 dari prodi Pendidikan Masyarakat UPI berinisial AM (21).
Polisi masih menyelidiki penyebab tewasnya AM dan memeriksa sejumlah saksi termasuk mahasiswa yang pertama kali menemukan jasad.
Rekaman CCTV di Gedung Gymnasium UPI yang menjadi lokasi penemuan jasad telah diamankan.
Berdasarkan rekaman CCTV, korban terlihat masuk ke Gedung Gymnasium seorang diri.
Korban kemudian naik ke lantai dua menggunakan tangga.
Kasat Reskrim Polrestabes Bandung, AKBP Abdul Rahman, mengatakan tak ada aktivitas di gedung tersebut karena perkuliahan libur.
"Dari CCTV kita melihat yang bersangkutan masuk sendiri kemudian naik ke lantai dua," ungkapnya, dikutip dari YouTube tvOneNews, Jumat (27/12/2024).
Mahasiswi semester 7 tersebut jatuh dari lantai dua sekitar pukul 12.30 WIB.
Belum diketahui penyebab korban jatuh lantaran kamera CCTV tak menyorot lantai dua.
"Namun CCTV yang didapat CCTV di lantai satu persis tempat terjatuhnya korban."
Baca juga: Gerak-gerik Mahasiswi UPI sebelum Tewas di Gedung Gymnasium, Datangi Kampus saat Hari Libur
"Sehingga, kita belum mengetahui apakah yang bersangkutan lompat atau tersandung, sehingga menyebabkan korban terjatuh ke lantai satu," lanjutnya.
Pihaknya masih mendalami alasan korban datang ke kampus saat libur semester.
Dalam olah TKP, tak ditemukan luka di kepala, namun hidungnya mengeluarkan darah.
Jasad korban juga mengalami patah kaki sebelah kanan.
“Sementara hasil Inafis kami, belum bisa disimpulkan, apakah ada benturan, apakah benda tumpul, apakah benda tajam. Tentu, ini yang bisa menyimpulkan pemeriksaan dari forensik kedokteran kami,” tuturnya.
Kepala Humas UPI, Prof. Suhendra, membenarkan korban pergi ke kampus sendirian dan ditemukan tewas di Gedung Gymnasium UPI.
"Menurut informasi, saat kejadian dia sendiri. Beberapa mahasiswa lain yang sedang berkegiatan memergokinya sudah terjatuh di lantai," tuturnya.
Baca juga: Polisi Belum Bisa Simpulkan Penyebab Mahasiswi UPI Tewas di Gedung Gymnasium
Prof. Suhendra menyatakan AM termasuk mahasiswi berprestasi dan tak memiliki masalah akademik.
"Menurut Kaprodi Penmas, almarhumah sosok yang baik, aktif, dan berprestasi, dengan IPK 3,9," tambahnya.
Ia turut berduka cita dengan kematian AM dan berharap keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan.
"UPI turut berdukacita atas berpulangnya almarhumah, sosok yang baik dan berprestasi. Semoga mendiang diampuni segala kekhilafannya dan mendapat tempat terbaik di sisi-Nya," ucapnya.
Sementara itu, Kapolsek Sukasari, AKP Ni Wayan Mirasni, menyatakan jenazah telah dibawa ke RS Sartika Asih untuk penyelidikan.
"Dan kini, dugaan-dugaan belum bisa kami sampaikan karena masih dilakukan pendalaman," bebernya, dikutip dari TribunJabar.id.
Baca juga: Kesaksian Fajri dan Daffa Saat Temukan Jasad Ajeng di Gedung Gymnasium UPI Bandung
Informasi mengenai keseharian korban dan hubungannya dengan teman-teman masih didalami.
"Kami belum tahu temannya siapa, adakah permasalahan, dan belum temui orang tuanya. Jadi, kami masih mencari pendalamannya," tandasnya.
Jenazah dimakamkan di Desa Cikalong, Kecamatan Cikalong Wetan, Kabupaten Bandung Barat (KBB), pada Jumat (27/12/2024) pagi.
Kepala desa Cikalong, Agun Gumilar, menyatakan korban dikenal aktif di lingkungan RW sehingga banyak warga merasa kehilangan.
"Almarhum itu duta agen Genre (Generasi Berencana), cukup aktif di lingkungan khususnya di RW 03 dan Desa Cikalong," bebernya.
Selain itu, korban juga mudah bergaul dan aktif di sejumlah organisasi.
"Intinya orang easy going mudah bergaul. Tentunya kami sangat merasa kehilangan," tandasnya.
Sebagian artikel telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Kaki Ajeng Mahasiswi UPI yang Tewas di Gymnasium Patah, Hidung Keluarkan Banyak Darah
(Tribunnews.com/Mohay) (TribunJabar.id/Nandri Priatama) (Kompas.com/Agie Permadi)