"Sekitar jam 11 malam lah kejadian itu. Cuman saya tahu jam 1 suami saya sudah ditangkap. Sebenarnya gara-gara ributnya, dipengaruhi minuman keras. Jadi saya tahu suami saya ditangkap dari anggota dan kawan-kawannya. Dari polisi enggak ada (diberitahu)," lanjutnya.
Dumaria mengatakan sebelum ditahan polisi sang suami dalam kondisi sehat.
Dia pun yakin suaminya dianiaya saat berada di tahanan polisi.
Baca juga: Hilang 2 Hari, Siswi SMP di Serdang Bedagai Ditemukan Tewas dalam Karung, Diduga Dibunuh
"Saya gak tahu di mana suami saya dipukuli. tapi kondisi suami saya waktu dibawa ke Polres gak begitu sehat. Setelah meninggal saya lihat semuanya lebam-lebam, biru," ujarnya.
Merasa janggal dengan kematian sang suami, Dumaria pun berharap agar kematian suaminya untuk diungkap.
"Saya minta seadil-adilnya. karena suami saya pas dibawa baik-baik aja. Tapi kenapa pas meninggal suami saya dalam kondisi lebam-lebam biru biru?."
Kapolrestabes Medan, Kombes Gidion berulangkali memohon waktu saat diwawancarai soal tahanan tewas diduga dianiaya oknum polisi Polrestabes Medan.
Dia menolak memberi keterangan kepada puluhan jurnalis saat meninjau lokasi kasus penganiayaan di Jalan Perintis Kemerdekaan, Kamis sore pukul sekitar 17.10 WIB, (26/12/2024)
"Jangan yang kasus lain dulu ya, mohon ya. Mohon ya mohon. Yang itu (Budianto tahanan tewas) nanti di kantor tempatnya. Mohon-mohon ya kasih saya waktu," ujarnya.
Penulis: Anugrah Nasution
Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Tak Boleh Jenguk, Dumaria Simangunsong Temukan Suami Tewas Dua Hari Usai Ditahan Polisi di Medan