"Saya sampaikan tidak usah ikut campur, dia putus urat malumu, ini urusan adik beradik," kata Arnia, Minggu, dikutip dari Kompas.com.
Bripka RH dilaporkan memukul Arnia di bagian bahu kiri dan lengan kirinya. Bahkan, tendangan lutut juga diterimanya.
Penganiayaan semakin membabi buta ketika seorang keluarga Arnia merekam tindakan Bripka RH.
"Pemukulan pertama dia maju, dia putar menyampaikan, baru dia tarik."
"Pemukulan kedua terjadi saat debat bahasa, di situ maju mau pukul, dihalau beberapa orang, dia tetap mengamuk," jelasnya.
Arnia menyebut, oknum polwan tersebut pandai memutarbalikkan fakta.
"Setiap dia habis memukul, dia bilang kita yang memukul dia."
"Kalau dia mendorong kita, dia bilang kita yang mendorong dia. Dia pintar, dia balikkan bahasa," tandasnya.
Akibat penganiayaan itu, Arnia kini kesulitan bergerak.
Ia lebih banyak menggunakan kursi roda karena kakinya sakit.
Tak hanya itu, lengan kiri dan bahunya juga membiru.
"Sudah periksa di dokter, kata dokter tidak ada yang patah. Dokter ahli saraf bilang saya terancam bisa terkena stroke dan cacat," jelasnya.
Rencananya, hari ini Senin (30/12/2024), pihak kepolisian akan melakukan pemeriksaan terhadap Bripka RH.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunnewsSultra.com dengan judul Video Viral Oknum Polwan di Kota Baubau Sultra Diduga Aniaya Lansia 66 Tahun, Terancam Lumpuh
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, TribunnewsSultra.com/Harni Sumatan, Kompas.com/Defriatno Neke)