Saat birahi, gajah menurutnya menjadi sangat agresif sehingga perlu dirantai demi menjaga keselamatan.
"Kebetulan birahi, jadi untuk menjaga keselamatan khususnya pengunjung, mahout (pawang) dan dokter hewan yang selalu merawat gajah yang ada disini," jelasnya.
Baca juga: Mengenal Molly, Viral Gajah 2,5 Ton di Bali Zoo Mati Terseret Arus Sungai, Tergeletak di Bebatuan
Selain itu, setiap hari dua gajah itu selalu dilepas oleh mahout untuk diajak berkeliling di area waduk agar gajah tidak mengalami stres.
Gajah itu dilepas sebelum objek wisata dibuka atau sewaktu belum ada pengunjung.
Ketika pengunjung berdatangan, gajah dikembalikan ke kandangnya.
"Setiap pagi walaupun kondisi birahi, sebelum ada pengunjung, dari teman-teman mahout selalu melepas gajah, dilepas secara liar, dinaiki, dimandikan agar gajah tidak mengalami stress," kata Haryanto.
Soal kondisi gajah, ia memastikan gajah dalam kondisi sehat dan tidak stress.
Itu bisa dilihat dari kulit, kuku, bulu, berat badan dan sifat gajah.
Pantauan di lokasi, gajah betina bernama Sari juga kerap berinteraksi dengan pengunjung.
Sari juga mendengarkan instruksi dari pawang ketika diminta berpose dengan pengunjung.
Baca juga: Pria di Bener Meriah Selamat usai Diinjak-injak Gajah, Berikut Kronologinya
"Kondisi riilnya seperti itu, kami sebagai organisasi yang berhak mengelola ini kewenangan kami, kami sudah melaksanakan perawatan gajah dengan sebaik mungkin," tegasnya.
"Dirantai waktu tertentu saja, tidak selamanya, setiap pagi pasti kami keluarkan dari kandang, diajak jalan-jalan oleh mahout, harus dirantai untuk menjaga keamanan apalagi pas birahi," imbuhnya.