TRIBUNNEWS.COM - Fakta baru bus pariwisata yang mengalami kecelakaan di Kota Batu, Jawa Timur, terungkap.
Dirlantas Polda Jatim, Kombes Komarudin mengungkapkan bus rombongan siswa dari Bali tersebut tidak dilengkapi administrasi yang sesuai dengan aturan.
"Setelah kita dalami bus dengan nopol DK 7942 GB ternyata surat izin angkutnya kedaluwarsa pada tanggal 26 April 2020."
"Kemudian uji berkalanya pun atau kita kenal dengan KIR, mati di tanggal 15 Desember 2023," ungkapnya dalam jumpa pers, Kamis (9/1/2025).
Diketahui, Ditlantas Polda Jatim melibatkan tim Traffic Accident Analysis (TAA) dalam olah tempat kejadian perkara (TKP) di kota Batu, Kamis pagi.
Olah TKP dipimpin langsung Dirlantas Polda Jatim, Kombes Pol Komarudin, didampingi Kapolres Batu, AKBP Andi Yudha Pranata.
Seperti diberitakan sebelumnya, bus pariwisata Sakhindra Trans yang mengangkut rombongan study tour SMK TI Bali Global Badung Bali mengalami rem blong di Jalan Imam Bonjol Kota Batu.
Bus tersebut baru berhenti setelah menabrak pohon di Jalan Ir Soekarno.
Bus menabrak enam mobil dan 10 sepeda motor.
Dalam peristiwa itu, 14 orang menjadi korban.
Empat orang meninggal dunia, dua orang luka berat, dua orang luka sedang, dan enam orang luka ringan.
Baca juga: Polda Jatim Pakai Alat Canggih untuk Olah TKP Insiden Kecelakaan Bus di Kota Batu
Daftar Korban Meninggal:
- Agus Darianto (60) alamat Desa Sidomulyo, Kota Batu
- Sugianto Mumun (40)
- Anis asal Jember
- Syafa yang masih berusia 20 bulan.
Kronologi Kecelakaan
Kecelekaan maut bus pariwisata ini terjadi sekitar pukul 19.15 WIB.
Diketahui, kecelakaan ini bermula setelah rombongan siswa SMK TI Bali Global Badung keluar dari kawasan Museum Angkot.
Bus diduga mengalami masalah teknis yang tak bisa diatasi sopir.
Berdasarkan rekaman CCTV di sekitar lokasi kejadian, memperlihatkan bus pariwisata itu melaju tak terkendali ketika melintasi Jalan Imam Bonjol yang memiliki kontur jalan menurun.
Kapolres Batu, AKBP Andi Yudha Pranata mengatakan, sebelum kejadian nahas itu terjadi, sopir sempat mengarahkan bus ke kiri ke trotoar jalan.
Namun, upaya sopir itu tak berhasil, bus terus melaju hingga mengakibatkan kecelakaan beruntun.
Andi menjelaskan bahwa kecelakaan ini terjadi di tiga lokasi berbeda.
"Pertama di persimpangan jalan Sultan Agung. Langkah pertama pengemudi adalah mengarahkan bus ke kiri ke arah trotoar, tapi gagal," ujar Andi.
"Kemudian, terjadi kecelakaan di TKP kedua di depan Batos (Batu Town Square) dan terakhir di Jalan Ir Pattimura," lanjutnya.
Pada CCTV di sekitar Mal Batu Town Square atau Batos, terlihat bus tersebut berbelok masuk jalan sembari menyeruduk motor.
Bus terus melaju tanpa mengurangi kecepatan hingga sekitar 2 Kilometer.
Bus baru berhenti setelah menabrak sebuah pohon di dekat Sekolah Alkitab Kota Batu.
Sementara itu menurut keterangan saksi mata yang ada di sekitar lokasi bus berhenti, Kusnari (54) para penumpang yang ada di dalam bus sekitar 50 orang sempat berteriak-teriak, sebelum akhirnya bus berhenti usai menabrak warung bedak dan pohon.
"Saat sudah sampai sini terdengar suara ‘Krak Krak Krak’ besi depan bus itu bergesekan dengan aspal karena sebelumnya sudah menabrak beberapa kendaraan," kata Kusnari, Rabu (8/1/2025).
"Setelah itu bus berhenti setelah menghantam warung bedak dan pohon,” sambungnya.
Kusnari mengatakan, setelah bus berhenti para penumpang langsung dievakuasi dan di bawa ke RS Hasta Brata untuk di data sekalipun tidak ada yang terluka.
“Kalau saya lihat penumpang yang di dalam bus tidak ada yang terluka. Cuma penumpang sempat berteriak dan turun semua begitu bus berhenti. Ada sekitar 50 orang, informasinya dari Bali karena lihat platnya,” jelasnya
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Olah TKP Kecelakaan Maut Bus Rombongan SMK Bali di Kota Batu, Libatkan Tim TAA Ditlantas Polda Jatim.
(Tribunnews.com/Gilang Putranto, Milani Resti) (TribunJatim.com/Kukuh Kurniawan)