Saat Departemen Pertahanan mengumumkan dibukanya tender pengadaan pesawat angkut untuk program JCA ini, Lockheed Martin malah menyodorkan proposal C-130J Super Hercules, padahal di saat yang sama Alenia juga menawarkan C-27 Spartan.
Dalam buku American Military Transport Aircraft Since 1925 ditulis, aksi Lockheed Martin ini membuat petinggi Alenia merasa dikhianati.
LMATTS yang merupakan hasil perkongsian dua perusahaan ini akhirnya bubar. Saat masih berada di bawah naungan LMATTS C-27J Spartan berhasil dijual ke Yunani sebanyak 12 unit, Bulgaria sebanyak lima unit, dan Lituania sebanyak tiga unit.
Setelah konfliknya dengan Lockheed Martin, Alenia Aermacchi mendapat mitra baru yaitu L3 Communication, salah satu produsen alat komunikasi militer dan pengintaian dari AS. Mereka berdua membentuk join ventur yang diberi nama Global Military Aircraft System (GMAS).
Kerja sama ini sebenarnya merupakan siasat Alenia untuk bisa masuk pasar AS karena Pentagon saat itu menginginkan pesawat yang masuk dalam jajaran JCA adalah pesawat yang lahir dari hasil kerja sama dengan perusahaan dalam negeri.
Di dalam kongsi barunya inilah C-27J Spartan kembali diajukan ke meja Departemen Pertahanan AS.
Kerja sama ini makin mantap karena Boeing menyatakan ikut ambil bagian. Dalam tender pengadaan armada JCA itu C-27J bersaing langsung dengan C-295 yang dikembangkan juga oleh Raytheon dan EADS North America.
Sedangkan C-130J yang awalnya diajukan Lockheed Martin justru tidak mengundurkan diri. “Kami akan mempensiunkan Beechcraft C-12 Huron dan Fairchild C-26 Metroliners milik Army National Guard.
Selain itu kami juga akan mengadakan pesawat cadangan untuk Air National Guard,” ungkap salah satu petinggi militer AS dalam rilisnya. GMAS sendiri berkomitmen untuk mengadakan perakitan C-27J di fasilitas produksi baru mereka di Duval County, Florida.
Kerja sama Alenia, L3 Communication, dan Boeing akhirnya berbuah manis.
Walau keputusan pengadaan pesawat angkut ini sempat ditunda beberapa kali, namun pada 13 Juni 2007, Pentagon mengumumkan bahwa C-27J Spartan telah terpilih untuk memenuhi kebutuhan militer AS.
GMAS pun langsung mendapatkan orderan 78 unit Spartan, lengkap bersama paket pelatihannya, dengan total 2,04 miliar dolar AS.
Menurut rilis resmi Alenia Aermacchi yang disampaikan ke Angkasa, ada beberapa poin penting yang membuat Spartan lebih unggul dari kompetitornya C-295.
Walau dari segi dimensi relatif sejajar, C-27J mampu mengangkut 11 ton muatan, selisih dua ton dari kompetitornya.