TRIBUNNEWS.COM - Jika Pertempuran Stalingrad dianggap sebagai titik balik Perang Dunia II di Eropa, maka Pertempuran Midway adalah titik balik Perang Dunia II di palagan Pasifik.
Dan, pada 7 Juni 1942, armada Amerika Serikat dengan kapal perang yang lebih sedikit sukses mematahkan superioritas armada Jepanghanya enam bulan setelah serangan ke Pearl Harbour.
Armada AS yang dipimpin Laksamana Chester A Nimitz, Frank J Fletcher, dan Raymond A Spruance mengalahkan armada Jepang yang dikomandani Laksamana Isoroku Yamamoto, Chuici Nagumo, dan Nobutake Kondo.
Pertempuran di dekat pulau karang Midway ini mengakibatkan Jepangkehilangan empat kapal induk, satu kapal penjelah berat, 248 pesawat tempur, 3.057 personel tewas, dan 37 ditangkap.
Sedangkan di pihak Amerika hanya satu kapak induk tenggelam, satu kapal perusak tenggelam, 150 pesawat terbang hancur, dan 307 personelnya tewas.
Sebelum kekalahan di Pulau Midway ini, selama enam bulan setelah Pearl Harbor, angkatan perang Jepang menyapu bersih wilayah Pasifik.
Jepang menduduki Malaysia, Singapura, Hindia Belanda, Filipina, dan beberapa pulau kecil di samudera itu.
Meski demikian, Jepang masih melihat Amerika Serikat sebagai sebuah ancaman sehingga Laksamana Isoroku Yamamoto bertekad untuk menghancurkan armada Pasifik AS
Berjarak sekitar 1.600 kilometer dari Hawaii, Midway meski hanya sebuah pulau kecil memiliki nilai militer strategis.
Jepang menjadikan Midway, yang menjadi salah satu pangkalan AS diPasifik, sebagai fokus strateginya untuk menghentikan perlawanan Amerika terhadap negeri itu.
Dalam rencananya, Yamamoto akan menggelar sebuah serangan pengalih perhatian ke Alaska sebelum mengirim armada penghancurnya ke Midway.
Di benak Yamamoto, pada saat armada AS tiba di Midway maka mereka akan dihancurkan oleh armada Jepang yang lebih superior.
Kemenangan di Midway akan melenyapkan ancaman Amerika di seluruh wilayah tengah Samudera Pasifik.
Celaka bagi Jepang, intelijen militer AS bisa mencegat dan memecahkan kode rahasia yag dikirim Yamamoto sehingga armada Pasifik AS sudah siap menghadapi sergapan Jepang.