"Mereka dapat digunakan untuk mengobati kanker, penyakit autoimun dan penyakit menular," imbuhnya.
Antibodi tersebut bukan vaksin tetapi berpotensi dapat diberikan kepada orang yang berisiko dengan tujuan mencegah mereka tertular COVID-19.
Baca: Bahan Alami Curcumin Berkhasiat Tingkatkan Imunitas Tubuh, Tapi Bukan Obat untuk Covid-19
Biasanya dibutuhkan sekitar dua tahun untuk obat bahkan untuk mendapatkan persetujuan untuk digunakan pada pasien.
Namun dengan adanya pandemi COVID-19, segalanya bergerak lebih cepat.
Baca: Kabar Baik! PUFF, Nucleus Farma dan Prof Nidom Foundation Kembangkan Obat Covid-19
Jika langkah-langkah yang sebelumnya akan diambil secara berurutan, sekarang ini semua sedang dilakukan secara paralel.
Zhang berharap antibodi dapat diuji pada manusia dalam enam bulan.
Baca: Jangan Salah! Ini Cara Melepas Masker Bedah yang Benar Sesuai Petunjuk Dokter Spesialis Paru
Jika mereka terbukti efektif dalam uji coba, penggunaan sebenarnya untuk pengobatan akan memakan waktu lebih lama.
Baca: WHO: Masa Inkubasi Virus Corona di Tubuh 1 Sampai 14 Hari, Umumnya Hanya 5 Hari
Sementara itu, pakar lain mendesak agar berhati-hati.
"Ada sejumlah langkah yang sekarang harus diikuti sebelum dapat digunakan sebagai pengobatan untuk pasien virus corona," kata spesialis penyakit menular Universitas Hong Kong Ben Cowling ketika temuan itu dijelaskan kepadanya oleh Reuters.
“Tetapi sangat menarik untuk menemukan perawatan potensial ini, dan kemudian memiliki kesempatan untuk mengujinya."
"Karena jika kita dapat menemukan lebih banyak kandidat, maka pada akhirnya kita akan mendapatkan hasil yang lebih baik," kata Cowling.
Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Artikel ini tayang di Kontan dengan judul Bukan vaksin, ilmuwan China ini menemukan antibodi efektif untuk mengobati corona