Hal ini dikarenakan titik radian tertinggi Indonesia berada di 24-25 derajat.
Sementara itu, kelajuan hujan meteor ini mencapai 230.400 km/jam.
"Hujan meteor ini dapat disaksikan menggunakan mata biasa selama cuaca cerah, langit bersih, bebas polusi cahaya dan penghalang yang menghalangi medan pandang," kata dia.
Baca juga: Fenomena Hari Tanpa Bayangan di Indonesia, Simak Daftar Wilayah dan Cara Menyaksikannya
Baca juga: Fenomena Langit September 2021, Ada Konjungsi Bulan-Venus hingga Fase Bulan Purnama
Fenomena Melihat Merkurius di Langit Saat Senja
Selain fenomena hujan meteor Perseid, ada juga fenomena penampakan Merkurius yang dapat dilihat langsung pada malam hari.
Merkurius berada di titik tertinggi sejak Agustus 2021.
Planet ini dapat dilihat saat senja.
Hal ini ditandai dengan konjungsi superior Merkurius yakni ketika
Fenomena Merkurius di saat senja ini berlangsung hingga Oktober 2021.
Akhir dari fenomena ini disebabkan oleh titik hubung inferior Merkurius yang berada di depan Matahari.
"Penampakan Merkurius ketika senja ini akan mencapai titik tertinggi selama tiga hari sejak tanggal 9-11 September 2021 untuk seluruh wilayah Indonesia," ujar Andi.
Merkurius dapat dilihat dengan mata telanjang dari arah barat sejak 20 menit setelah matahari terbenam.
Fenomena ini dapat dinikmati selama 75 menit setelah terbenamnya matahari.
"Fenomena ini terjadi sebelum Merkurius mencapai elongasi timur maksimum, yakni ketika posisi Merkurius berada paling timur jika ditinjau dari sumbu Z bidang ekliptika," ucap dia.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Fenomena Langit September