News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

4 Poin Penting KTT Perubahan Iklim COP26 yang Dihadiri Presiden Jokowi di Glasgow

Penulis: Arif Tio Buqi Abdulah
Editor: Pravitri Retno W
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Aktivis yang tergabung dalam Jeda untuk Iklim melakukan aksi teatrikal saat unjuk rasa terkait perlindungan iklim yang berkelanjutan di depan Kantor Kementerian ESDM, Jakarta Pusat, Jumat (27/11/2020). Dalam aksinya mereka meminta agar pemerintah dan para pemimpin industri untuk bertanggung jawab dan bersama-sama melakukan tindakan nyata dalam penyelamatan iklim, salah satunya dengan meminta agar berhenti mendanai industri bahan bakar fosil yang mematikan. Tribunnew/Jeprima

Untuk mencapat target itu, forum tersebut mendorong agar negara-negara perlu mempercepat penghentian penggunaan batu bara, mengekang deforestasi, mempercepat peralihan ke ekonomi yang lebih hijau.

Mekanisme pasar karbon juga akan menjadi bagian dari negosiasi.

2. Adaptasi Melindungi Masyarakat dan Habitat Alam

Karena iklim sudah berubah, negara-negara yang sudah terkena dampak perubahan iklim perlu melindungi dan memulihkan ekosistem.

Negara-negara didorong agar membangun pertahanan, sistem peringatan, dan infrastruktur yang tangguh.

Setiap negara diharapkan dapat saling bekerja sama untuk mendorong negara-negara lain yang terdampak perubahan iklim.

Baca juga: Seruan Kepala Iklim Uni Eropa Jelang COP26: Kita Harus Lebih Ambisius!

Baca juga: Indonesia Menuju COP26, Komunitas Peduli Krisis Iklim Ajak Jokowi Bersama Cegah Darurat Emisi

3. Memobilisasi Keuangan

Untuk memenuhi dua tujuan diatas, negara-negara diminta untuk memenuji janji mereka terkait pendanaan perubahan iklim.

Seperti dikutip dari news.un.org, pada COP15, negara-negara kaya berjanji untuk menyalurkan $100 miliar per tahun kepada negara-negara yang kurang kaya pada 2020 untuk membantu mereka beradaptasi dengan perubahan iklim dan mengurangi kenaikan suhu lebih lanjut.

Namun janji itu tidak ditepati, sehingga pada COP26 akan sangat penting untuk mendorong pemenuhan janji mereka.

4. Finalisasi Paris Rules Book

Tantangan krisis iklim dapat dilakukan dengan bekerja sama.

Ini berarti membangun kolaborasi antara pemerintah, bisnis, dan masyarakat sipil.

Pada COP26 diagendakan untuk Paris Rules Book atau finalisasi dalam implementasi Perjanjian Paris pada Desember 2015 silam.

(Tribunnews.com/Tio)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini