News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Fenomena Astronomi Bulan November 2021: Gerhana Bulan Sebagian hingga Nadir Ka'bah

Penulis: Lanny Latifah
Editor: Tiara Shelavie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gerhana bulan parsial atau gerhana bulan sebagian terlihat dari Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (17/7/2019) subuh. Ini daftar fenomena astronomi yang akan terjadi di bulan November 2021, terjadi fenomena Gerhana Bulan Sebagian hingga Nadir Ka'bah.

TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini daftar fenomena astronomi yang akan terjadi di bulan November 2021.

Melalui situs resmi Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), ada beberapa fenomena langit yang terjadi berdasarkan kalender astronomi bulan November 2021.

Pada tanggal 19 November, sebagian wilayah Indonesia akan mengalami fenomena Gerhana Bulan Sebagian.

Selain itu, pada tanggal 29 November terjadi Nadir Ka'bah, yakni fenomena astronomis ketika Matahari tepat di bawah Ka'bah.

Fenomena Nadir Ka'bah ini berlangsung dua kali dalam setahun.

Simak inilah beberapa fenomena astronomi di bulan November 2021, dikutip dari lapan.go.id:

Baca juga: BMKG: Fenomena La Nina Membuat Uap Air Bertambah 20-100 Persen

Baca juga: Muncul Sinyal Misterius dari Galaksi Bima Sakti, Pakar Astronomi Kesulitan Memecahkan

Puncak Hujan Meteor Andromedid (9-10 November)

Andromedid merupakan hujan meteor yang titik radiannya berada di dekat konstelasi Andromeda dan bersumber dari sisa debu komet 3D/Biela.

Hujan meteor ini aktif sejak 25 September hingga 6 Desember mendatang dan intensitas maksimumnya terjadi pada 9 November pukul 08.45 WIB/09.45 WITA/10.45 WIT.

Puncak Hujan Meteor Taurid Utara (12-13 November)

Hujan Meteor Taurid Utara adalah hujan meteor yang titik radiannya (titik asal muncul meteor-nya) berada di konstelasi Taurus bagian utara dekat gugus Pleiades.

Hujan meteor ini aktif sejak 25 September hingga 25 November dan intensitas maksimumnya terjadi pada 13 November pukul 07.25 WIB/08.25 WITA/09.25 WIT.

Puncak Hujan Meteor Leonid (18-19 November)

Hujan meteor Leonid berasal dari sisa debu komet 55P/Temple-Tuttle yang mengorbit Matahari dengan periode 33,3 tahun dan merupakan salah satu di antara beberapa hujan meteor lain yang dinantikan setiap tahun, selain Geminid, Lyrid, Perseid, dan Orionid.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini