Kejadian ini pada umumnya menjadi acuan bahwa awan akan selalu berubah-ubah bentuknya.
Sementara itu, air yang terdapat pada awan perlahan juga akan menguap dan mencair.
Namun, beberapa dari awan ini tidak masuk dalam kategori awan pembawa hujan.
Jenis awan cumulus
Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan, awan cumulus dibedakan menjadi 3 jenis:
1. Cumulus congestus
Cumulus congestus adalah jenis awan cumulus yang didasarkan pada rentang ketinggian rendah atau menengah.
Awan ini adalah awan yang terbentuk dari tahap peralihan antara awan cumulus mediocris dan cumula nimbus.
Proses terjadinya awan jenis ini juga dikarenakan ketidakstabilan di lapisan atmosfer dan adanya konveksi.
Karena berasal dari gerakan udara vertikal yang kuat, awan ini biasanya lebih tinggi dan puncaknya, bisa mencapai 6 km atau bahkan bisa lebih tinggi lagi apabila di daerah tropis.
Cumulus congetus ini akan berakhir dalam calvus cumola nimbus dalam keadaan ketidakstabilan yang cukup.
Meski pada umumnya awan ini adalah awan yang terbentuk dari tahap peralihan antara mediocris cumulus, tetapi awan ini juga dapat terbentuk dari altocumulus castellanus atau stratocumulus castellanus.
Awan cumulus congetus ini biasanya menghasilkan hujan dengan instensitas sedang hingga berat.
2. Cumulus humilis