Perseid dapat disaksikan hingga 25 menit sebelum Matahari terbit ketika titik radiannya berkulminasi di arah Utara.
Perseid bersumber dari sisa debu komet 109P/Swifts-Tuttle.
Kecepatan meteor pada hujan meteor Perseid ini dapat mencapai 212.400 km/jam.
Perseid tetap dapat diamati tanpa alat bantu optik (kecuali jika ingin mengabadikannya dalam bentuk citra maupun video).
Gerhana Bulan Total (8 November 2021)
Gerhana Bulan Total adalah fenomena astronomis ketika seluruh permukaan Bulan memasuki bayangan inti (umbra) Bumi.
Hal ini disebabkan oleh konfigurasi antara Bulan, Bumi dan Matahari membentuk sebuah garis lurus.
Selain itu, Bulan berada di dekat titik simpul orbit Bulan, yakni perpotongan antara ekliptika (bidang edar Bumi mengelilingi Matahari) dengan orbit Bulan.
Gerhana Bulan Total terjadi pada fase Bulan Purnama, akan tetapi, tidak semua fase Bulan Purnama dapat mengalami Gerhana Bulan.
Gerhana Bulan Total kali ini terjadi pada 8 November 2022 dengan durasi total selama 1 jam 24 menit 58 detik dan durasi umbral (sebagian + total) selama 3 jam 39 menit 50 detik.
Lebar gerhana bulan total kali ini sebesar 1,3589 dengan jarak pusat umbra ke pusat Bulan sebesar 0,2570.
Gerhana ini termasuk ke dalam gerhana ke-20 dari 72 gerhana dalam Seri Saros 136 (1680-2960).
Puncak Hujan Meteor Geminid (14-15 Desember 2021)
Geminid adalah hujan meteor yang titik radiantnya berasal dari konstelasi Gemini.
Intensitas maksimum hujan meteor ini sebesar 120 meteor/jam.
Geminid dapat disaksikan dari arah Timur Laut hingga Barat Laut sejak pukul 20.30 waktu setempat hingga 25 menit sebelum Matahari terbit.
Geminid bersumber dari sisa debu asteroid 3200 Phaethon. Kelajuan meteor pada Geminid dapat mencapai 126.000 km/jam.
Geminid tetap dapat diamati tanpa alat bantu optik (kecuali jika ingin mengabadikannya dalam bentuk citra maupun video).
Berita terkait Fenomena Astronomis lainnya
(Tribunnews.com/Gilang Putranto/Latifah)