Hasil rekonstruksi pun berhasil menampilkan manusia Zaman Batu yang tak seperti dibayangkan sebelumnya.
Sebab selama ini orang modern menganggap manusia Zaman Batu sebagai manusia primitif.
Asal muasal perempuan Zaman Batu
Sisa-sisa kerangka perempuan tersebut sebenarnya sudah diketahui selama hampir satu abad.
Ketika pembangunan di Lagmonsoren pada 1923, para pekerja menemukan kerangkanya terkubur di sebelah seorang anak laki-laki yang berusia 7 tahun.
Tak diketahui apa mereka memiliki hubungan darah karena DNA-nya tak terawetkan dengan baik.
Namun, bisa jadi keduanya merupakan saudara kandung atau hanya teman satu suku.
Tetapi perempuan tersebut diperkirakan meninggal di usia akhir 20-an atau 30-an dengan tinggi 150 sentimeter.
"Dia bukan orang yang sangat tinggi bahkan untuk periode Neolitik," kata Nilsson.
Dari kerangkanya, perempuan itu tak menunjukkan tanda-tanda kekurangan gizi, cedera, atau penyakit, meski ada kemungkinan pula ia meninggal karena penyakit yang tak meninggalkan bekas pada jenazahnya.
"Ia tampaknya memiliki kehidupan yang baik," ungkap Nilsson.
Perempuan itu diketahui juga makan makanan darat. Padahal kuburannya ditemukan di dekat sungai yang dipenuhi ikan. (Kontributor Sains/Monika Novena)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ahli Rekonstruksi Perempuan Purba dari Zaman Batu, Begini Penampakannya"