News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Penantian Panjang Rosa, Badak Sumatera Itu Lahirkan Anak di Taman Nasional Way Kambas

Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Rosa, induk badak sumatera, melahirkan anak badak berkelamin betina di Suaka Rhino Sumatera Taman Nasional Way Kambas (SRS TNWK), Provinsi Lampung, Kamis, 24 Maret 2022 pukul 11.44 WIB.

Berdasarkan keterangan Drh. Zulfi Arsan, selama kebuntingan badak Rosa mendapatkan pemberian tambahan hormon penguat janin hingga menjelang masa melahirkan.

Pemeriksaan kesehatan kebuntingan juga dilakukan secara rutin dengan menggunakan alat Ultrasonografi (USG), disamping itu, pemberian pakan yang baik dan cukup, serta pemantauan perilaku juga dilakukan untuk mendukung kebuntingan ini.

Kepala Balai TNWK Kuswandono menjelaskan enam tahun yang lalu, SRS TNWK menjadi tempat kelahiran Delilah, badak betina adik dari Andatu. Sebelumnya, Andatu lahir di SRS TNWK pada tanggal 23 Juni 2012.

Badak Andatu merupakan badak sumatera pertama di Asia yang lahir dalam penangkaran selang 124 tahun sejak kelahiran anak badak sumatera terakhir di Calcutta Zoo, India. Andatu lahir dari hasil perkawinan badak jantan Andalas dan induk Ratu.

Badak Andatu telah berhasil mengawini badak Rosa dan berhasil bunting menunjukkan program SRS TNWK telah sukses menghasilkan keturunan badak sumatera.

“Suaka Rhino Sumatera Taman Nasional Way Kambas adalah satu-satunya tempat pengembangbiakan badak sumatera secara alami dengan dukungan teknologi serta kolaborasi keahlian, baik dari dalam dan luar negeri," bebernya.

SRS TNWK yang diresmikan di tahun 1998 merupakan program kerja sama antara Balai TNWK KLHK dengan YABI untuk menghasilkan anak badak sumatera sebanyak-banyaknya.

"Hal ini sesuai kondisi yang aman untuk mempertahankan keberlangsungan hidup spesies badak sumatera yang kini terancam punah,” tambahnya.

Penantian Panjang Rosa

Sejak tahun 2004, badak Rosa sering muncul di jalan, kebun, kampung dan bertemu dengan kendaraan serta manusia di kawasan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan.

Perilaku badak Rosa yang tidak takut dengan manusia berpotensi mengancam keselamatannya, serta kemungkinan terjangkit penyakit dari hewan ternak.

Untuk itu, diputuskan bahwa badak Rosa perlu diselamatkan dan ditranslokasi. Sejak 25 November 2005, badak Rosa mulai menempati SRS TNWK.

Program reproduksi badak Rosa menemui tantangan disebabkan perilakunya yang lebih merasa aman ketika dekat dengan manusia. Kurangnya intensitas perkawinan dan tidak bunting dalam waktu bertahun-tahun, sehingga memicu munculnya fibroid rahim (myom).

Sejak dipindahkan ke SRS TNWK pada tahun 2005, badak Rosa baru bisa dikawinkan sekitar tahun 2015 dan berhasil mendapatkan kebuntingan pertama pada tahun 2017. Tercatat badak Rosa sudah delapan kali mengalami keguguran sejak pertama bunting sampai tahun 2020.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini