News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Mengenal Zadira, Senjata Laser Terbaru Rusia Sang Penghancur Sasaran Hingga Radius 5 Km

Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Zadira, senjata laser terbaru yang diduga tentara Rusia untuk menghancurkan drone pasukan Ukraina.

Borisov mengutip sebuah tes pada hari Selasa yang katanya telah membakar drone sejauh 5 km dalam waktu lima detik.

"Jika Peresvet membutakan, maka senjata laser generasi baru mengarah pada penghancuran fisik target, penghancuran termal, dan membakar objek sasaran," kata Borisov kepada televisi pemerintah Rusia.

Diejek Zelenskiy

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mengejek dan membandingkan berita tentang laser tersebut dengan apa yang disebut sebagai senjata ajaib yang diungkapkan Nazi Jerman dalam upaya untuk mencegah kekalahan dalam Perang Dunia Kedua.

"Semakin jelas mereka tidak memiliki peluang dalam perang, semakin banyak propaganda tentang senjata luar biasa yang akan sangat kuat untuk memastikan titik balik," kata Zelenskiy dalam sebuah pidato.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, kiri, menyambut Perdana Menteri Inggris Boris Johnson di Kyiv, Ukraina. ((Kantor Pers Kepresidenan Ukraina/ Tangkap layar Via CNN))

"Jadi kita melihat di bulan ketiga perang skala penuh, Rusia mencoba menemukan 'senjata ajaibnya'ini semua dengan jelas menunjukkan kegagalan total misi." tambahnya.

Pernyataan Borisov menunjukkan bahwa Rusia telah membuat kemajuan signifikan dengan senjata laser, tren yang cukup menarik bagi kekuatan nuklir lain seperti Amerika Serikat dan China.

Menggunakan laser untuk membutakan satelit pernah menjadi fantasi dari dunia fiksi ilmiah, tetapi Amerika Serikat, China, dan Rusia telah mengerjakan varian senjata semacam itu selama bertahun-tahun.

Selain manfaat membakar drone, sistem pengintaian yang menyilaukan memiliki dampak strategis juga karena satelit digunakan untuk memantau rudal balistik antarbenua yang membawa senjata nuklir.

Sistem Rudal Anti-pesawat

Rabu lalu, Wakil Perdana Menteri Yury BorisovĀ  mengatakan sistem rudal anti-pesawat S-500 terbaru, mulai tiba untuk mendukung pasukan Rusia melawan Ukraina.

"Hari ini pasukan sudah mulai menerima sistem yang sebenarnya menggabungkan fungsi pertahanan udara dan anti-rudal dan ini adalah senjata S-500," kata Borisov.

Dilansir Tass, S-500, seperti sistem rudal permukaan-ke-udara Tor, Buk, S-300, S-350 dan S-400, menikmati permintaan besar di pasar senjata global, kata wakil PM Rusia.

"Seperti kata pepatah, mereka menjual seperti kue panas," ujarnya.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini