TRIBUNNEWS.COM - Awan merupakan kumpulan partikel air di atmosfer yang sangat banyak dapat membentuk awan karena tekanan suhu tertentu.
Partikel air yang membentuk awan dapat berwujud tetes air cair atau kristal es yang berkumpul di satu tempat.
Di antara banyaknya jenis awan, Cumulus merupakan awan yang tebal dan memiliki puncak yang tinggi.
Awan ini sering terlihat seperti awan raksasa.
Menurut Climate Policy Watcher, dasar awan cumulus biasanya datar.
Berikut ini penjelasan tentang proses terbentuknya Awan Cumulus.
Baca juga: Mengenal Pasang Surut Air Laut: Jenis dan Faktor Penyebabnya
Apa itu Awan Cumulus?
Awan cumulus adalah awan tebal yang memiliki puncak yang tinggi, bentuknya padat serta memiliki batas yang jelas.
Menurut penjelasan BPBLINMAS Surabaya, jenis awan ini terbentuk karena adanya proses konveksi.
Partikel awan dapat terdiri dari air cair, air superdingin, atau es.
Jika awan Cumulus terkena sinar matahari sebagian, maka akan menimbulkan bayangan berwarna kelabu.
Pembentukan awan cumulus juga disebabkan oleh faktor ketidakstabilan dari lapisan atmosfer.
Jika ketidakstabilan terus berlanjut, awan cumulus dapat menjadi awan cumola nimbus, yaitu awan yang mengandung petir.
Berdasarkan tingkatannya, awan dibagi menjadi empat tingkatan, yaitu: