Cumulus congestus adalah jenis awan cumulus berada pada rentang ketinggian rendah atau menengah.
Awan ini terbentuk dari tahap peralihan antara awan cumulus mediocris dan cumula nimbus.
Meski pada umumnya awan Cumulus congestus adalah awan yang terbentuk dari tahap peralihan antara mediocris cumulus, namun awan ini juga dapat terbentuk dari altocumulus castellanus atau stratocumulus castellanus.
Cumulus congestus juga dapat terbentuk karena ketidakstabilan di lapisan atmosfer dan adanya konveksi.
Biasanya, awan Cumulus congestus lebih tinggi dan puncaknya bisa mencapai 6 km atau bahkan bisa lebih tinggi lagi apabila di daerah tropis.
Cumulus congetus ini akan berakhir dalam calvus cumola nimbus ketika terjadi ketidakstabilan yang cukup.
Awan cumulus congetus ini bisanya menghasilkan hujan dengan instensitas sedang hingga berat.
2. Cumulus Humilis
Cumulus humilis adalah awan yang memiliki luas vertikal yang kecil.
Awan ini nantinya akan berkembang menjadi awan cumulus mediocris atau bisa juga menjadi awan cumulus congetus yang biasanya akan menandakan cuaca buruk di kemudian hari.
Cumulus Humilis biasanya terlihat di bawah awan cirrostratus dan terbentuk dari panas matahari yang digunakan untuk pendinginan proses konveksi.
Konveksi ini nantinya menyebabkan awan cumulifrom dan berubah menjadi cumulus humilis.
Dalam hal ini, jika front hangat mulai mendekati maka akan terjadi hujan di sekitar 12 sampai 24 jam kedepan.
Awan cumulus humilis ini adalah awan yang dapat mengindikatorkan cuaca buruk dikemudian hari.
Baca juga: Kapan Awan Cumulonimbus Muncul? Ketahui Juga Proses Terjadinya Bentuk Awan dan Jenis Awan Cumulus