Gerhana ini tidak dapat disaksikan di Indonesia karena wilayah ini tidak dilalui bayangan penumbra bulan.
Peneliti Pusat Sains Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Andi Pangerang, mengatakan, Indonesia tidak dilalui bayangan penumbra bulan.
"Gerhana ini tidak dapat disaksikan di Indonesia karena wilayah ini tidak dilalui bayangan penumbra bulan," papar Andi kepada Kompas.com, Senin (24/10/2022),
Meski demikian, masyarakat masih bisa menyaksikan gerhana matahari melalui tayangan live streaming yang disiarkan oleh NASA atau lembaga lainnya.
Baca juga: 4 Gerhana di Tahun 2022, Kapan dan di Mana Saja Wilayah yang Bisa Menyaksikan?
Wilayah yang Dapat Saksikan
Adapun, wilayah yang dapat menyaksikan fenomena ini adalah sebagian besar Eropa (kecuali Portugal dan Spanyol bagian Barat-Selatan), seperti dilansir space,com.
Negara Afrika juga dapat menyaksiakan, seperti Aljazair bagian Barat Laut, Tunisia, Libya (kecuali bagian Barat Daya), Sudan, Ethiopia (kecuali bagian Selatan), Somalia (kecuali bagian Selatan), Mesir.
Pun demikian juga negara di wilayah Timur Tengah, Asia Tengah, Asia Selatan, dan Rusia bagian Barat.
Di Amsterdam, gerhana bisa disaksikan mulai pukul 11.07 siang dan akan berakhir pada 13.02 waktu setempat.
Sementara di Berlin, bisa mulai disaksikan pada pukul 11.09 dengan puncaknya pada 12.14 dan berakhir pukul 13.19 waktu setempat.
Sedangkan di Moskow, dimulai puku 12.24 dan akan berakhir pada 14:51.
Untuk di Kairo akan dimulai pukul 12.00 siang dengan puncak pukul 13.09 dan berakhir pukul 14.16 waktu setempat.
Live Streaming
(Tribunnews.com/Tio, Kompas.com/Diva Lufiana Putri)