TRIBUNNEWS.COM - Gempa berkekuatan magnitudo 7.4 mengguncang Donggala, Sulawesi Tengah pada Jumat (28/9/2018) petang.
Gempa terjadi pada pukul 17.02.44 WIB atau 18.02.44 WITA.
Gempa juga menyebabkan gelombang tsunami yang terjadi di Pantai Palu dengan ketinggian 0,5 sampai 1,5 meter, pantai Donggala kurang dari 50 sentimeter, dan Pantai Mamuju dengan ketinggian 6 sentimeter.
Kini Bada Nasional Penanggulanan Bencana meng-update kabar terkini kondisi daerah yang terdampak gempa tersebut.
Dikutip dari akun resmi @BNPB_Indonesia pada Minggu (30/9/2018) tercatat sudah ada 832 korban meninggal dunia.
BACA: Update Gempa Donggala: Gadis SMA yang Bertahan Hidup 2 Hari di Kubangan Air Bersama Jenazah Ibunya
BACA: Juara Korea Open 2018, Chou Tien Chen Dedikasikan Gelar untuk Korban Gempa Palu Donggala
Korban meninggal dunia terdiri dari 822 orang di Kota Palu, dan 11 orang di Kabupaten Donggala.
Korban yang dinyatakan meninggal dunia akan segera dimakamkan secara layak setelah dilakukan identifikasi melalui DVI, face recognition dan sidik jari.
Sedangkan utuk luka berat, ada 540 orang yang sedang dirawat di rumah sakit.
Hingga pukul 13.00 WIB ada 16.732 orang pengungsi yang tersebar di 24 titik.
Lebih lanjut BNPB menyebut korban masih akan terus bertambah karena masih ada korban yang belum teridentifikasi.
Tim bantuan personil dan tim SAR masih mengalami beberapa kendala dalam hal evakuasi, yakni listrik padam, akses komunikasi, alat berat terbatas dan jumlah personil yang masih kurang.
Namun hingga kini tim SAR dan tim gabungan terus berusaha melakukan pencarian korban di Kota Palu.
BNPB menambahkan jika hingga kini baru Kota Palu yang dapat diperoleh data dampak bencana.
Masih ada Kabupaten Donggala, Kabupaten Sigi, dan Kabupaten Parigi Moutong yang belum ada laporan terkini.
Hal ini disebabkan karena listrik padam dan komunikasi terputus.
Pada cuitan akun BNPB juga menggambarkan kondisi terkini wilayah Sulawesi Tengah yang terdampak bencana ini.
Tercatat listrik PLN, PDAM dan SPBU masih belum dapat dioperasikan.
Hingga press reales tersebut dibuat, masih terjadi gempa susulan kecil, per 30 September 12.00 WIB sudah ada 209 gempa.
Dikabarkan pula jalur darat Palu- Poso dan Palu-Mamuju sudah dapat ditembus.
Berikut beberapa kebutuhan mendesak untuk para korban gempa di Sulawesi Tengah:
1. BBM, solar, premium
2. Air Minum
3. Tenaga medis, obat-obatan, rumah sakit lapangan
4. Tenda, terpal, selimut, veltbed
5. Water tank
6. Bahan makanan
7. Alat penerangan
8. Genset
9. Dapur umum
10. Kantong mayat dan kain kafan
11. Makanan bayi dan anak (*)
(Tribunnews.com/ Siti Nurjannah Wulandari)