Tuti sempat kabur ke Kota Mekkah dengan membawa perhiasan dan uang SR 31,500 milik majikannya.
Namun, dalam perjalanannya ke Kota Mekkah, Tuti diperkosa oleh sembilan orang pemuda Arab Saudi dan mengambil semua barang curian tersebut.
Sembilan pemuda itu ditangkap dan telah dihukum sesuai dengan ketentuan hukum Arab Saudi.
Sejak Tuti ditangkap dan ditahan oleh pihak Kepolisian, KJRI Jeddah melalui satgasnya di Thaif, Said Barawwas telah memberikan pendampingan dalam proses investigasi awal di kepolisian dan investigasi lanjutan di Badan Investigasi.
Selama investigasti, Tuti mengaku telah membunuh ayah majikan dengan alasan sering mendapatkan pelecehan seksual.
2. Menlu Retno protes soal peristiwa ini
Melansir dari Kompas.com pada Rabu (31/10/2018), Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri RI, Lalu Muhammad Iqbal mengatakan Pemerintah Indonesia telah melayangkan protes kepada pemerintah Arab Saudi terkait eksekusi mati ini.
Protes yang dilayangkan karena tidak ada notifikasi kepada pihak KBRI di Riyadh maupun KJRI Jeddah sebelum eksekusi Tuti.
Dikatakan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi pun juga telah memanggil Duta Besar Arab Saudi di Jakarta pada Selasa (30/10/2018) untuk menyampaikan protes secara langsung.
"Pada hari ini Menlu sudah memanggil Dubes Arab Saudi yang ada di Jakarta dan menyampaikan protes secara langsung kepada Dubes Arab Saudi di Jakarta," ujar Iqbal saat memberikan keterangan pers di Kantor Kementerian Luar Negeri, Jakarta Pusat, Selasa.
Tak hanya itu, Menlu Retno juga sudah menyampaikan protes kepada Menteri Luar Negeri Adel Al-Juberi pada Senin (29/10/2018).
3. Kemenlu langsung kabari keluarga Tuti Tursilawati
Muhammad Iqbal juga menjelaskan bahwa penyampaian kabar duka terkait kematian Tuti Tursilawati telah disampaikan pada pihak keluarga.
Diketahui, tim Kementerian Luar Negeri RI datang dan berkunjung langsung ke rumah ibu almarhumah di Majalengka, Jawa Barat, Senin (29/10/2018) malam.