Bupati Kendal, Mirna Annisa, datangi SMK NU 3 Kaliwungu terkait viralnya video pengeroyokan siswa terhadap guru yang disebut bercanda.
TRIBUNNEWS.COM - Sebuah video menunjukkan aksi guyonan sekelompok siswa di SMK NU 3 Kaliwungu, Kendal, Jawa Tengah menjadi viral.
Dalam video yang beredar, sekelompok siswa yang berjumlah lima orang terlihat mengeroyok guru mereka bernama Joko Susilo (54).
Kelima siswa tersebut adalah PMI (16), SNC (16), MM (16), AA (16) yang menggoda Joko Susilo, sedangkan AAM (16) bertugas merekam kejadian itu.
Terkait video viral tersebut, Bupati Kendal, Mirna Annisa terlihat mendatangi SMK NU 3 Kaliwungu untuk mendapatkan klarifikasi dari pihak sekolah.
Baca: Video Viral Murid SMK NU 3 Kaliwungu Tendang Guru, Pihak Sekolah Sebut Hal Itu Hanya Bercanda
Dilansir Tribunnews dari TribunJateng.com, Mirna Annisa mendatangi SMK NU 3 Kaliwungu pada Senin (12/11/2018) pagi tadi.
Pertemuan Mirna dengan pihak sekolah juga terekam dalam siaran langsung Instagram akun resminya, @dr.mirnaannisa.
Dalam siaran langsung yang terlihat di Instagram, Mirna beserta sekelompok siswa dan pihak sekolah berkumpul berbincang bersama.
Tak hanya itu, Mirna juga sempat bertemu dengan Joko Susilo.
Menurut Mirna, ia sangat menyayangkan sikap kelima siswa tersebut terhadap guru mereka.
"Jelas itu ngawur, kalau itu anak saya jelas tidak saya sekolahkan lagi," ujarnya Mirna seperti dikutip dari TribunJateng.com.
Sebelumnya, diberitakan aksi pengeroyokan tersebut hanya sekedar guyonan saja.
Seperti yang diungkapkan oleh Kepala SMK NU 3 Kaliwungu, Muhaidin.
Muhaidin menyebut Joko dikenal sebagai guru yang sering bercanda.
"Itu hanya bercanda karena waktunya sudah mau pulang, kami juga sudah memanggil guru dan para siswa untuk dimintai keterangan karena video itu viral sejak hari jumat dan ternyata itu bercanda," jelasnya Muhaidin pada TribunJateng.com, Minggu (11/11/2018).
Baca: Viral Video Guru Dikeroyok Siswa, Pihak Sekolah Beri Penjelasan hingga Ganjar Pranowo Angkat Suara
Meski begitu Mirna Annisa menilai hal tersebut tidak wajar.
Karena menurutnya bercanda ada batasan dan tata krama, terlebih didunia pendidikan.
"Sudah jelas tidak ada etika, dan sang guru pun juga menyampaikan bahwa sikap bercanda berlebihan dari siswanya itu adalah hal yang biasa. Hal itu sudah tidak wajar," ungkap Mirna.
KH Asro'ie Tohir selaku Ketua Yayasan SMK NU 3 Kaliwungu menyebut kejadian ini menjadi tamparan bagi pihaknya.
Ia mengatakan pihaknya akan melakukan pengawasan lebih ketat agar tak terulang kejadian serupa.
"Kami masih membicarakan (kasus itu) terhadap dinas maupun LP Ma'arif NU. Kami tidak memutuskan secara tergesa-gesa atas kejadian itu," tutur Tohir.
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)