TRIBUNNEWS.COM - Puncak peringatan Milad ke-106 Muhammadiyah akan digelar di Pura Mangkunegaran, Solo, Minggu (18/11/2018) malam.
Inilah fakta-fakta singkat pemusatan Milad Muhammadiyah di Solo hingga isinya.
1. Maksud digelar di Solo
Puncak peringatan Milad ke-106 Muhammadiyah akan digelar di Pura Mangkunegaran Solo.
Gelaran ini sekaligus menjadi pemanasan bagi event akbar selanjutnya.
"Yakni akan ada Muktamar Muhammadiyah 48 di Solo pada 2020," kata Wakil Sekretaris Pengurus Daerah Muhammadiyah (PDM) Solo, Mohamad Ali, Sabtu (17/11/2018).
Muktamar tersebut rencananya digelar di Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS).
"Ini mulai 2018-2020, banyak kegiatan Muhammadiyah secara nasional akan banyak diselenggarakan di Solo," ujar Ali.
2. Tema Milad ke-106 Muhammadiyah
Peringatan Milad ke-106 Muhammadiyah mengangkat tema Ta’awun untuk Negeri.
Ada esensi khusus dengan adanya tema tersebut, yakni rasa prihatin akan rentetan musibah yang ada di Indonesia.
"Tema ini diangkat karena Indonesia tengah diuji oleh banyak musibah bencana alam, persoalan keumatan dan kebangsaan," ujar Ketua PP Muhammadiyah, Dadang Kahmad.
Melalui tema tersebut, Muhammadiyah berkeinginan menggelorakan semangat tolong menolong, kerja sama, dan membangun kebersamaan di tubuh umat dan bangsa.
Tujuannya, agar Indonesia negeri tercinta ini menjadi negeri yang baldatun thoyyibatun wa robbun ghofur.
Muhammadiyah dalam konteks keumatan dan kebangsaan, bahkan dalam konteks kemanusiaan universal, terus menggelorakan praksis Islam.
Yakni nilai-nilai Islam yang mewujudkan dalam program-program kemanusiaan, pendidikan, kesehatan, pelayanan sosial, dan usaha-usaha pemberdayaan yang benar-benar membawa pada perubahan.
Praksis sosial Islam yang dihadirkan oleh Muhammadiyah selain menggunakan alam pikiran Islam berkemajuan, juga diusung oleh pranata sosial yang modern.
3. Penghargaan untuk Wakil Presiden Jusuf Kalla
Muhammadiyah akan memberikan penghargaan ke Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) dalam puncak perayaan Milad ke-106 Muhammadiyah di Pura Mangkunegaran Kota Solo, Minggu malam.
Penghargaan tersebut diberikan karena JK dianggap telah memberikan kontribusi besar bagi Muhammadiyah di Sulawesi dan juga di tingkat nasional.
"Insya Allah Pak JK datang, di koordinasi terakhir informasinya masih seperti itu," kata Wakil Sekretaris Pengurus Daerah Muhammadiyah (PDM) Solo, Mohamad Ali,
Jusuf Kalla dinilai memiliki kedekatan dengan tokoh dan warga Muhammadiyah serta banyak membantu dan bekerjasama dengan Muhammadiyah dalam menyelesaikan masalah organisasi, umat, dan bangsa.
4. Dihadiri para pejabat
Selain Jusuf Kalla, milad akan dihadiri oleh para pemimpin lembaga negara, Panglima TNI, Kapolri, Menteri Kabinet Indonesia Kerja, duta besar negara-negara sahabat, pimpinan partai politik, pimpinan ormas Islam, pimpinan lembaga-lembaga agama.
Lalu tokoh nasional, gubernur se-Indonesia, bupati/wali kota se Jawa Tengah dan DIY, wartawan, dan undangan khusus lain.
Dari kalangan internal Muhammadiyah hadir Pimpinan Pusat Muhammadiyah/Aisyiah, mantan Pimpinan Pusat Muhammadiyah/Aisyiah, dan Ortom Muhammadiyah tingkat pusat, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah/Aisyiah se-Indonesia.
Kemudian, Pimpinan Daerah Muhammadiyah/Aisyiah se Jawa Tengah dan DIY, Pimpinan Ortom Muhammadiyah Jateng dan DIY, Pimpinan Cabang Muhammadiyah/Aisyiah se-Solo Raya, dan masyarakat luas.
5. Susunan acara milad
Acara inti Milad akan terdiri atas Pidato Milad oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir; dan penyerahan Muhammadiyah Award untuk Wakil Presiden Republik Indonesia, Jusuf Kalla.
Lalu, laporan program kemanusiaan Muhammadiyah untuk musibah Lombok dan Palu, pencanangan program prioritas untuk recovery dan rekonstruksi musibah Lombok dan Palu, dan penggalangan dana Ta’awun untuk Negeri.
"Penghargaan Muhammadiyah Award untuk Wakil Presiden Jusuf Kalla sebagai tanda terima kasih dan penghormatan PP Muhammadiyah kepada Jusuf Kalla sebagai tokoh bangsa yang sangat berperan penting dan penuh pengabdian dalam menyelesaikan konflik dan membangun perdamaian serta kemanusiaan," ungkap Dadang Kahmad.
6. Aksi sosial dalam Milad ke-106 Muhammadiyah
Terkait dengan musibah Lombok dan Palu, Muhammadiyah di bawah koordinasi Lembaga Penanggulangan bencana telah melaksanakan serangkai program.
Di antaranya untuk Lombok dan Sumbawa Muhammadiyah telah mendirikan 691 unit hunian sementara, penyaluran air bersih kepada 3.550 jiwa.
Selain itu memberikan pelayanan psikososial kepada 13.374 jiwa, memberikan pelayanan kesehatan kepada 11.153 jiwa, distribusi logistik untuk 6.213 jiwa, dan balai kampong (PKO) kepada 1.864 jiwa.
Sementara untuk Palu dan Donggala Muhammadiyah telah mendirikan 1.228 unit hunian darurat, menyalurkan air bersih dan sanitasi kepada 2.577 jiwa, dan pelayanan psikososial kepada 10.359 jiwa.
Juga, memberikan pelayanan kesehatan kepada 6.282 jiwa, serta distribusi logistik untuk 29.384 jiwa.
(Tribunnews.com/Facundo Chrysnha Pradipha)