TRIBUNNEWS.COM - Amien Rais memberi tanggapan soal pernyataan Haedar Nashir atas sikap Muhammadiyah yang netral dalam Pilpres 2019.
Tak hanya memberikan tanggapan Amien Rais bahkan mengkritik keras terhadap pernyataan Ketua Umum PP Muhammadiyah tersebut.
"Kalau Ketua Muhammadiyah itu ngomong terserah, itu akan saya jewer. Itu tidak betul," kata Amien saat hadir dalam peringatan Milad ke 106 Muhammadiyah yang diselenggarakan oleh PD Muhammadiyah Surabaya, di Islamic Center, Jalan Dukuh Kupang, Surabaya, Selasa (20/11/2018) saat dilansir Tribunnews dari Surya.co.id.
Baca: Sindir Amien Rais, PSI: Mungkin Dia Sudah Lupa dengan Muhammadiyah
Sebelumnya, Haedar Nashir, Ketua Umum PP Muhammadiyah, menegaskan, bahwa Muhammadiyah secara kelembagaan tak terjun dalam politik praktis untuk mendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden tertentu.
"Muhammadiyah secara kelembagaan, organisasi, tidak masuk ke arena politik praktis," kata Haedar usai bertemu Ma'ruf di gedung PP Muhammadiyah, Jakarta, Rabu (5/9/2018) lalu.
Lebih lanjut, Haedar mengatakan, Muhammadiyah membebaskan warganya untuk memilih pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin atau Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Ia menilai warga Muhammadiyah sudah mandiri dan cerdas dalam menentukan pilihan politiknya. Muhammadiyah juga tak ingin mencampuri hak politik setiap warganya.
Baca: Ray Rangkuti: Tak Patut Amien Rais Bilang Bakal Jewer Ketua Umum PP Muhammadiyah
"Muhammadiyah sebagai warga bangsa sudah cerdas, sudah punya pilihan politik dan visi politik yang jadi hak warga negara," katanya.
Ia hanya menekankan pentingnya menjaga persatuan di tengah perbedaan politik pada Pilpres 2019. Haedar tak ingin adanya permusuhan dan kekerasan akibat perbedaan politik.
Untuk diketahui saat ini Amien Rais juga menjabat sebagai Penasihat PP Muhammadiyah.
Menurutnya, Haedar Nashir selaku Ketua Umum seharusnya memberikan arahan yang jelas kepada warga Muhammadiyah dalam menentukan pilihan pada Pilpres 2019.
Sementara menurut Haedar Nashir Muhammadiyah juga tak ingin mencampuri hak politik setiap warganya.
"Muhammadiyah sebagai warga bangsa sudah cerdas, sudah punya pilihan politik dan visi politik yang jadi hak warga negara," katanya yang dikutip dari Tribunwow pada Kamis (22/11/2018).
Ia hanya menekankan pentingnya menjaga persatuan di tengah perbedaan politik pada Pilpres 2019.
Haedar tak ingin adanya permusuhan dan kekerasan akibat perbedaan politik.
(Tribunnews.com/ Umar Agus W)