"Pilot menghadapi berbagai kerusakan dalam waktu yang sama," kata Nurcahyo.
Faktor lain yang masih diselidiki saat ini adalah sensor Angle of Attack (AoA) dalam pesawat.
Sensor mirip sirip kecil yang berada di samping hidung pesawat ini mendeteksi sudut angle of attack (kemiringan hidung pesawat) saat terbang.
3. Saat penerbangan sebelumnya, Lion Air PK-LQP alami kondisi serupa tapi bisa diatasi pilot
Dalam penerbangan sebelumnya, yaitu rute Denpasar-Jakarta, pesawat ini menurutnya turut mengalami kondisi serupa.
Namun, sang pilot mematikan MCAS untuk menghindari konflik ketika hidung pesawat berusaha dinaikkan.
Dari kejadian itu, pabrikan pesawat Boeing membuat petunjuk untuk seluruh operator penerbangan pesawat.
Petunjuk itu merekomendasikan agar pilot mematikan MCAS ketika terjadi hal serupa.
"Prosedur yang dia (pilot penerbangan Denpasar-Jakarta) lakukan belum ada sebelumnya. Dia punya inisiatif sendiri matikan automatic trim."
"Pilot-pilot tidak diberi training seperti itu," kata Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono saat rapat kerja bersama Komisi V DPR, Menhub Budi Karya Sumadi, Basarnas, BMKG dan lainnya di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (22/11/2018).
4. Bermasalah sejak tiga hari dengan enam masalah.
Melansir Kompas.com, Pesawat Lion Air PK-LQP ternyata sudah bermasalah sejak tiga hari sebelumnya.
Dalam tiga hari, ada enam masalah yang dialami pesawat itu.
Hal ini diketahui oleh Komite Nasional Keselamatan Transportasi ( KNKT) berdasarkan data perawatan pesawat.