TRIBUNNEWS.COM, BELITUNG - Perusahaan Indonesia PT Famindo International Sentral Teknologi berhasil menjalin kerjasama dengan China Pacific Construction Group, untuk membangun kawasan industri teknologi tinggi di Pulau Belitung.
Presiden Direktur Famindo International Sean Justin mengatakan nilai investasi yang dikeluarkan perusahaan raksasan asal China itu, untuk membangun kawasan industri teknologi tinggi tersebut mencapai US$5miliar atau sekitar RP 7,2 triliun.
Kawasan industri tersebut, lanjut Sean, terletak di Tanjung Batu, Kabupaten Belitung.
Adapun, proses penandatanganan nota kerja sama telah dilakukan oleh kedua perusahaan pada Kamis (13/9) di tengah gelaran China-Asean Expo 2018, di Nanning, China.
Proses penandatanganan tersebut disaksikan oleh Direktur Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan RI Arlinda dan pendiri China Construction Group Yan Jie He.
“Nanti kami akan bangun kawasan industri khusus yang berbasis teknologi tinggi dan memiliki kadar limbah yang sangat rendah. Karena Pemerintah Provinsi Bangka-Belitung membolehkan daerahnya dibangun kawasan industri tetapi dengan syarat rendah limbah,” ujar Sean, Sabtu (15/9).
Dia melanjutkan, pertimbangan dipilihnya China Pacific Construction Group sebagai mitra lantaran pengalaman perusahaan Negeri Panda tersebut dlam membangun kawasan industri teknologi tinggi di dunia.
Menurutnya, saat ini perusahaaan itu telah membangun setidaknya 30 kawasan industri di berbagai belahan dunia.
Sementara itu, pemilihan Pulau Belitung sebagai lokasi investasi, menurut Sean, disebabkan oleh faktor geografis yang berada di antara Jakarta dan Singapura.
Hal itu menurutnya, akan mempermudah perusahaan di kawasan industri melakukan ekspor maupun memenuhi kebutuhan domestik Indonesia.