TRIBUNNEWS.COM - Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta, Hanik Humaida, menjelaskan fenomena guguran lava pijar yang terjadi kemarin Minggu (16/12/2018) malam.
Pihaknya mengatakan, kejadian tersebut disebabkan adanya pertumbuhan kubah lava.
Dalam video yang diunggah akun Twitter resmi BPPTKG @BPPTKG pada Senin (17/12/2018) siang, Hanik Humaida memaparkan terjadinya guguran lava itu.
Baca: BREAKING NEWS - Gunung Merapi Luncurkan Lava Pijar ke Lereng Selatan Minggu Malam Ini
Guguran lava, kata dia, terjadi saat magma menuju ke permukaan kubah menuju kawah.
Dia juga menyampaikan imbauan kepada masyarakat khususnya yang ada di Kawasan Rawan Bencana (KRB) III untuk waspada atas kejadian itu.
Lalu meminta agar masyarakat selalu mengikuti rekomendasi dari BPPTKG melalui media sosial hingga layanan website rsmi.
Berikut ini isi pernyataan resmi Kepala BPPTKG Yogyakarta Hanik Humaida melalui Twitter @BPPTKG
Dikutip dari Tribun Jogja, guguran dan luncuran lava pijar itu terpantau terjadi pukul 19.08 WIB.
Luncuran mengarah ke tenggara, dan terlihat jelas dari Dusun Balerante, Kemalang, Klaten.
“Betul, tadi terpantau pukul 19.08,” kata Agus Sarnyata dari Posko 907.
Di pekarangan rumah tokoh yang akrab dipanggil Agus Balerante terpasang tower telekomunikasi dan CCTV BPBD Jateng.
Dari rekaman CCTV malam ini, guguran itu berlangsung lumayan lama, memperlihatkan lelehan lava pijar menyusuri bukaan kawah ke lereng selatan.
Dilihat dari jalurnya, diduga masuk hulu Kali Gendol.
Jarak kemungkinan di atas 300 meter, lebih jauh dari luncuran lava pijar pertama beberapa pada 22 November 2018.