Pelatih berdarah Minang ini tercatat menjadi nahkoda PSIS pada 14 laga terakhir.
Hasilnya, delapan kemenangan, dua kali imbang dan empat kali kalah.
Satu yang paling krusial adalah kemenangan beruntun di empat laga kandang di penghujung kompetisi 2018.
Raihan penting ini pula yang kemudian menyelamatkan Hari Nur Yulianto dan rekan dari jurang degradasi.
Padahal, hingga pertengahan musim, PSIS tak pernah beranjak dari lingkaran papan bawah.
PSIS sebelumnya diprediksi bakal menjadi satu tim yang bakal terlempar dari kasta tertinggi musim 2018.
(Tribunnews.com/Gigih)