TRIBUNNEWS.COM - Dampak tsunami yang menerjang pantai di Selat Sunda, khususnya di daerah Pandeglang, Lampung Selatan dan Serang terus bertambah.
Hingga Minggu (23/12/2018) pukul 07.00 WIB, data sementara jumlah korban dari bencana tsunami di Selat Sunda tercatat 40 orang meninggal dunia, 584 orang luka-luka dan 2 orang hilang.
Kerugian fisik akibat tsunami tersebut, meliputi 430 unit rumah rusak berat, 9 hotel rusak berat, 10 kapal rusak berat dan puluhan rusak.
Pandeglang adalah daerah yang paling parah terdampak tsunami.
Baca: Rian DMasiv Minta Doa Agar Personel Seventeen Band Segera Ditemukan Pasca Tsunami Anyer
Rilis yang diterima Tribunnews.com dari Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho menyebutkan, di Kabupaten Pandeglang tercatat 33 orang meninggal dunia, 491 orang luka-luka, 400 unit rumah rusak berat, 9 hotel rusak berat, dan 10 kapal rusak berat.
Daerah yang terdampak adalah permukiman dan kawasan wisata di sepanjang Pantai seperti Pantai Tanjung Lesung, Sumur, Teluk Lada, Penimbang dan Carita.
Saat kejadian banyak wisatawan berkunjung di pantai sepanjang Pandeglang.
Di Lampung Selatan, 7 orang meninggal dunia, 89 orang luka-luka dan 30 unit rumah rusak berat.
Baca: Kabar Terbaru Tsunami Banten dan Lampung, 36 Tewas dan Beberapa Kru Band Seventeen Hilang
Sedangkan di Serang, tercatat 3 orang meninggal dunia, 4 orang luka-luka dan 2 orang hilang.
Pendataan masih terus dilakukan.
Status tanggap darurat dan struktur organisasi tanggap darurat, pendirian posko, dapur umum dan lainnya masih disiapkan.
Alat berat juga dikerahkan untuk membantu evakuasi dan perbaikan darurat.
Baca: Jenazah Mudrik dan Ekawati, Korban Tsunami di Pantai Anyer Dievakuasi ke Kecamatan Cinangka
Sebelumnya, BPBD Lampung Selatan dan BPBD Banten menyebutkan, korban tsunami Pantai Anyer dan Lampung Selatan 36 orang meninggal dunia.
Korban tewas dan luka-luka akibat tsunami Banten dan di Lampung Selatan terus bertambah.