Berikut ini rangkuman lima fakta tentang pernilahan Dhaup Ageng Puro Pakualaman, ada prosesi pinggih hingga dihadiri Presiden Jokowi.
TRIBUNNEWS.COM - Prosesi ijab pernikahan agung 'Dhaup Ageng' Puro Pakualaman, antara BPH Kusumo Bimantoro dengan dr Maya Lakshita Noorya, berlangsung pada Sabtu (5/1/2019).
Pernikahan berlangsung di Masjid Agung Pakualaman, Yogyakarta pukul 07.30 WIB.
Wali pernikahan merupakan ayahanda dari mempelai wanita dr Maya Lakshita Noorya adalah Mandiyo Priyo.
Saksi pernikahan dari pihak mempelai pria adalah Kanjeng Pangeran Haryo Noto Atmojo.
Sementara dari pihak mempelai wanita adalah Ir Haji Aryono.
BPH Kusumo Bimantoro resmi mempersunting dr Maya Lakshita Noorya dengan mahar kitab suci Alquran dan seperangkat alat salat.
Pada prosesi ijab BPH Kusumo Bimantoro tampil mengenakan busana Surjan Ageng berwarna putih dengan corak bunga dan daun.
Berikut ini rangkuman lima fakta yang telah dirangkum Tribunnews.com dari berbagai sumber pada Sabtu (5/1/2019).
Baca: Didampingi Iriana, Presiden Jokowi Hadiri Resepsi Dhaup Ageng Puro Pakualaman Yogyakarta
1. Prosesi Panggih
Setelah sah menjadi pasangan suami istri, putera mahkota Pakualaman BPH Kusumo Bimantoro ST dan dr Maya Lakshita Noorya melanjutkan prosesi panggih.
Prosesi ini berlangsung mulai pukul 10.00 WIB di Bangsal Sewotomo, Pura Pakualaman.
Upacara panggih diawali oleh tarian Dirbolo Singkir, yang merupakan tarian khas kerajaan Pakualam.
Tarian ini hanya ditampilkan pada momen khusus di lingkungan Kerajaan Pakualaman.
Menyusul tarian Dirbolo Singkir, pengantin pria, BPH Kusumo Bimantoro diantarkan oleh adik dari KGPAA Paku Alam X serta adik dari Gusti Putri Paku Alam X menuju Bangsal Sewotomo.
Kemudian disusul oleh pengantin wanita dr Maya Lakshita Noorya diantarkan menuju Bangsal Sewotomo oleh para sesepuh perempuan.
Seperti dilansir dari laman resmi pakualaman.id upacara panggih merupakan upacara adat dalam pernikahan Jawa.
Upacara ini mempertemukan pengantin pria dan pengantin wanita setelah ijab kabul dilangsungkan.
Setelah bertemu di Bangsal Sewotomo, pengantin wanita sungkem dan mencium kaki dari pengantin laki-laki.
Kemudian, kedua mempelai berjalan menuju pelaminan yang ada di bagian utara Bangsa Sewotomo.
Dalam prosesi panggih, mempelai wanita dan mempelai pria menggunakan busana Paes Ageng, yang biasa dikenakan dalam upacara pernikahan dalam kerajaan Jawa.
2. Presiden Jokowi dan Ibu Negara Hadir dalam Resepsi
Presiden RI, Joko Widodo beserta Ibu Iriana Joko Widodo hadir dalam acara Resepsi Dhaup Ageng atau pernikahan putera pertama KGPAA Paku Alam X.
Resepsi dilangsungkan di Bangsal Sewotomo, Pura Pakualaman, pada Sabtu (5/1/2019).
Jokowi yang datang pada pukul 11.00 WIB, mengenakan jas berwarna biru dongker.
Sementara Iriana Jokowi mengenakan kebaya berwarna orange.
Keduanya menyalami mempelai kemudian mengisi buku tamu yang telah disediakan oleh pihak Pakualaman.
“Saya ikut berbahagia pada kedua mempelai Mas Suryo dan Mbak Shita."
"Semoga dapat membina mebangun keluarga yang sakinah mawadah warohmah."
"Ini adalah perkawinan yang sangat sakral dan di tempat yang sangat sakral”, ucap Jokowi dikutip dari laman pakualaman.id.
Baca: Menguak 21 Rahasia Kehidupan Puro Pakualaman
3. Dihadiri oleh Sejumlah Politisi dan Pejabat
Resepsi Dhaup Ageng atau pernikahan putera pertama KGPAA Paku Alam X dihadiri sejumlah tokoh penting.
Beberapa di antaranya Gubernur DI Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X bersama sang istri, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo beserta istri, Gubernur Jawa Timur Soekarwo, dan Wali Kota Yogyakarta, Haryadi Suyuti.
Mereka menyampaikan ucapan selamat dan kesan selama menghadiri pernikahan yang merupakan peristiwa sejarah dan sarat nilai budaya.
“Buat Mas Suryo saya seneng sekali bisa hadir dalam acara ini, sungguh sebuah perhelatan yang menunjukkan seni budaya adiluhur."
"Sajiannya sangat khas kerajaan. Ini bukan hanya pernikahan berdua, tetapi merupakan peristiwa budaya yang luar biasa," ungkap Ganjar Pranowo.
Selain dihadiri oleh pejabat negara dan daerah, pernikahan putera mahkota Pakualaman BPH Kusumo Bimantoro dengan dr Maya Lakshita Noorya juga dihadiri para duta besar dan perwakilan dari luar negeri.
Satu di antaranya ahli budaya Jepang Idenori Nakanishi serta Duta Besar Austria, Joko Enrich.
4. Pedagang Sekitar Pura Pakualaman Libur Sementara
Para penjual makanan yang ada di area depan Pura Pakualaman libur untuk sementara selama hajat Dhaup Ageng Putera Pertama KGPAA Paku Alam X.
Kadipaten Pakualaman mengimbau agar para pedagang di sekitar area Pura Pakualaman ikut mensterilkan saat hajat Dhaup Ageng berjalan.
Hal ini dibenarkan oleh Suparman, pedagang soto ayam yang ada di area parkir depan pintu masuk Pura Pakualaman.
Keputusannya untuk tidak berjualan sebagai bentuk inisiatif sekaligus menghormati hajat Dhaup Ageng yang diselenggarakan.
“Ya, besok (Jumat, 4 Januari 2019) sampai Minggu (6 Januari 2019) gak jualan."
"Kemarin ada imbauan dari pihak kadipaten, dan ini juga untuk menghormati Kanjeng Gusti yang akan bikin hajat," ungkap Suparman seperti dilansir dari laman pakualaman.id.
Selain di area parkir depan Pura Pakualaman, para pedagang makanan dan usaha kecil yang berada di sepanjang jalan Masjid Pakualaman juga akan libur untuk sementara.
Baca: Sah! Putra Mahkota Pakualaman Yogyakarta Resmi Menikahi Kekasihnya yang Seorang Dokter
5. Sebanyak 18 Shuttle Disiapkan untuk Menjemput Tamu Undangan
Ketua Umum Panitia Dhaup Ageng, KPH Indrokusumo menuturkan, panitia juga telah menyiapkan kendaraan Shuttle untuk menjemput para tamu undangan.
"Kami menyiapkan 18 Shuttle kendaraan untuk menjemput tamu."
"Kalau tamu membawa sopir, bisa di-drop di depan, nanti (kendaraan pribadi) di parkiran sesuai undangannya itu apa," ujar Indrokusumo dikutip dari Tribunjogja.com, Jumat (4/1/2019).
Indrokusumo menambahkan, panitia juga telah menyiapkan sejumlah kantong parkir untuk tamu undangan.
Di antaranya parkir ada di Bintaran, Jalan Purwanggan, Jalan Harjowinatan, Jalan Masjid, Jalan Sultan Agung.
"Kalau masih diperlukan, (parkir kendaraan) juga ada di Gunungketur."
"Kemarin dari Dishub dan Polantas sudah mengatur parkir yang ada di tepi jalan," lanjutnya.
(Tribunnews.com/ Bunga)