Ruhut beranggapan, ada suatu hal yang tidak wajar dari tindakan yang dilakukan oleh Wakil Sekjen Partai Demokrat tersebut.
Dikutip dari laman YouTube iNews Special Report, Jumat (4/1/2019), Ruhut menanyakan mengapa Andi Arief menghapus cuitannya.
Padahal, apabila tidak ada yang salah dari cuitan itu, Andi Arief tidak perlu menghapusnya.
"Andi Arief kalau dibela terus, aku hanya mau bilang begini, sudah dia tweet kok dihapus, kok dihapus, takut ya?," sindir Ruhut.
Ia lantas mengimbau agar semua pihak berhati-hati lantaran jejak digital pasti dapat ditelusuri.
"Jejak digital biar dihapus bisa kebaca terus, ini ada Kominfo tanya aja sama Kominfo," lanjut Ruhut dikutip Tribunnews dari Tribun Wow.
"Yang bikin parah Andi Arief (tweet-nya) dihapus, wajar kok dia dituduh."
"Kalau enggak, enggak usah dihapus, kalau tidak merasa salah mengapa dihapus, kan itu aja masalahnya," terang Ruhut.
5. Fadjroel Rachman tantang Karni Ilyas
Presiden Komisaris (Preskom) PT Adhi Karya (Persero) Tbk, Fadjroel Rachman menantang wartawan senior sekaligus pembawa acara Indonesia Lawyers Club (ILC), Karni Ilyas.
Lewat cuitan di Twitter, Fadjroel menulis, soal hoax 7 kontainer surat suara dicoblos layak untuk diangkat menjadi topik diskusi di acara ILC.
"Apakah ini topik bagus dan layak buat uda @karniilyas di @tvOneNews @ILCtv1 ?" tulis Fadjroel.
Selain itu, Fadjroel juga membandingakan soal tema yang pernah dibahas di ILC yakni soal e-KTP yang tercecer melalui gambar yang berisi tulisan yang turut ia unggah.
"Kalau e-KTP tercecer beberapa biji aja dijadikan topik ILC."
"Beranikah Karni Ilyas mengangkat Hoaks 7 kontainer kertas surat suara palsu yang dilakukan kubu lawan Joko Widodo (Jokowi) menjadi topik ILC terdekat," bunyi tulisan dalam gambar.
(Tribunnews.com/Sri Juliati)