Waktu kejadiannya pun singkat, setelah itu diikuti angin kencang yang berangsur melemah kecepatannya.
Angin puting beliung biasanya terjadi saat masa pancaroba, baik dari peralihan musim penghujan ke kemarau, atau sebaliknya.
Angin puting beliung tidak memiliki siklus serta sangat jarang terjadi angin puting beliung susulan di lokasi yang sama.
Angin puting beliung juga lebih sering terjadi saat siang atau sore hari.
"Sangat jarang terjadi pada malam hari," tulis BMKG.
Angin puting beliung pun dapat terdeteksi waktunya, yaitu 30 menit hingga 1 jam sebelumnya.
Proses terjadinya angin puting beliung
Angin puting beliung sering terjadi di daratan.
Bila terjadi di laut, disebut water spout.
Arah gerakan angin puting beliung pun tergantung pada awan cumulusnimbus (CB).
Proses terjadi angin puting beliung hanya berasal dari awan CB, bukan pergerakan angin monsun.
Kecepatan angin mencapai 30-40 atau 50 knots dengan durasi yang sangat singkat.
Angin puting beliung biasanya menerjang selama tiga hingga maksimal lima menit.
Jangkauan daerah yang rusak akibar angin puting beliung bisa mencapai 5 hingga 10 Km.