TRIBUNNEWS.COM - Gunung Agung di Bali kembali meletus pada Kamis (10/1/2019) kemarin.
Berdasarkan laporan kegempaan, gunung tertinggi di Pulau Dewata ini mengalami tiga kali guncangan.
Yaitu dua kali gempa hembusan dan satu kali gempa vulkanik dangkal.
Hingga Jumat (11/1/2019) hari ini, status gunung dengan ketinggian 3031 mdpl itu masih berada di level III atau siaga.
Terkait status siaga ini, masyarakat juga pendaki, pengunjung ataupun wisatawan diminta tidak melakukan aktivitas apapun di zona perkiraan bahaya yang meliputi seluruh area di dalam radius 4 km dari kawah puncak Gunung Agung.
Sama seperti gunung-gunung lain di Indonesia, Gunung Agung juga menyimpan banyak kisah.
Termasuk di antaranya, kisah para pendaki yang hilang saat mendaki gunung yang dikeramatkan masyarakat Bali tersebut.
Baca: Status Gunung Agung Siaga Level III
Salah satu kisah yang paling terkenal adalah hilangnya tiga pendaki yang merupakan mahasisiwa pecinta alam Universitas Widyatama Bandung pada penghujung Desember 2007 silam.
Ketiga pendaki tersebut adalah Eko Saputra Sudirman, Muhammad Iqbal dan Yunita Indah Safitri.
Dikutip Tribunnews.com dari Kompas.com. ketiganya mendaki Gunung Agung pada tanggal 26 Desember 2007.
Saat itu, cuaca di Gunung Agung terbilang sangat buruk untuk melakukan pendakian.
Suhu di sekitar Gunung Agung bahkan sempat mencapai 8 derajat celcius selama beberapa hari.
Ketiganya dinyatakan hilang sejak tanggal 29 Desember 2007.
Pada Minggu (6/1/2018), tim pencari akhirnya menemukan jasad Muhammad Iqbal di ketinggian 2.600 meter di atas permukaan laut.