TRIBUNNEWS.COM - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) memberikan informasi pantauan aktivitas terbaru Gunung Merapi.
Berdasarkan pantauan BPPTKG per 18 Januari 2019 pukul 00.00 - 24.00 WIB, secara visual asap solfatara tidak teramati.
Aktivitas kegempaan yang terjadi pada Gunung Merapi yakni satu kali gempa dengan frekuensi rendah.
Berdasarkan data seismik, gempa guguran terjadi sebanyak 28 kali per 18 Januari 2019 pukul 00.00 - 24.00 WIB.
Volume kubah lava 453.000 meter kubik dengan laju pertumbuhan 2.300 meter kubik per hari periode 16 Januari 2019.
Arah dominan dan jarak luncur tidak teramati karena cuaca berkabut.
Sementara jarak luncur maksimum mencapai 1,7 kilometer yang terjadi 12 Januari 2019, pukul 01.45 WIB.
Baca: Aktivitas Terbaru Gunung Anak Krakatau per 18 -19 Januari 2019, Terjadi Satu Kali Gempa Vulkanik
Baca: Gunung Agung Kembali Erupsi, Tinggi Kolom Abu Tak Teramati karena Tertutup Kabut
"Selamat siang #WargaMerapi,
Bagaimana kondisi cuaca di lokasi anda hari ini?
Sambil menikmati hari libur, mari kita simak Laporan Aktivitas Gunung #Merapi untuk periode pengamatan 18 Januari 2019. #statuswaspada," tulis @BPPTKG.
Saat ini, Gunung Merapi masih berada pada status waspada (level 2) sejak 21 Mei 2018.
Berdasarkan laporan pengamatan guguran lava pijar Gunung Merapi per 19 Januari 2019 pukul 06.00 - 12.00 WIB, jumlah guguran sebanyak 11 kali.
Guguran terjadi dalam durasi 17 - 116 detik, arah dan jarak luncur tidak teramati karena tertutup kabut.
Maka dari itu, per 18 - 19 Januari 2019 pukul 12.00 WIB, guguran lava pijar tejadi sebanyak 39 kali.
Baca: Info BMKG: Gempa M 2.8 Guncang Baebunta Luwu Utara Sulawesi Selatan Sabtu Pagi, Dirasakan di Masamba
Atas kondisi tersebut, BPPTKG memberikan rekomendasi kepada masyarakat sekitar: