- Pesisir Tanjung Benoa, Bali
- Pesisir Kalimantan Barat
- Pesisir Makassar
4. Dampak Supermoon diperkirakan terjadi hingga 22 Januari 2019
Dampak dari fenomena ini diperkarakan terjadi selama tanggal 19 hingga 22 Januari 2019.
Dikutip dari Tribun Jabar pada Sabtu (19/1/2019), Kepala Stasiun Mereorologi Cot Ba U Maimun Saleh, Sabang Siswanto mengatakan fenomena Supermoon terjadi karena bulan sedang dalam posisi yang dekat dengan bumi.
"Secara umum kondisi cuaca di Sabang, Provinsi Aceh dan sekitarnya adalah hujan dengan intensitas ringan," kata Siswanto.
"Dimana potensi kecepatan angin Maksimum mencapai 25 knot atau setara dengan 48 Km/jam," jelasnya.
Baca: Tips Jepret Supermoon Pakai Smartphone dari Fotografer NASA
Fenomena tersebut, kata dia, juga berdampak adanya kecepatan angin yang berhembus kencang dan dominan selama periode 19 sampai dengan 22 Januari
Angin kencang tersebut mampu membangkitkan ketinggian gelombang signifikan antara 1,25 hingga 2,50 meter.
Sementara itu untuk cuaca selama masa gerhana dan Supermoon, prakirawan BMKG Supadio Pontianak Ade Supriyatna menuturkan untuk satu minggu kedepan masih berpotensi hujan sedang hingga lebat.
Dikutip dari Bobo.Id, Supermoon atau bulan super adalah fenomena yang terjadi saat Bulan berada pada titik terdekatnya dengan Bumi.
Orbit Bulan yang mengelilingi Bumi itu tidak berbentuk lingkaran, tapi berbentuk oval seperti orbit Bumi pada Matahari.
Nah, karena bentuknya itulah, Bulan bisa berada pada titik terdekat ataupun titik terjauh dari Bumi.