#6. Pembatasan jumlah forward pesan pada aplikasi Whatsapp baru berlaku untuk pengguna OS Android. Untuk IOS sedang dalam proses pengembangan.
#7. Menteri Kominfo Rudiantara mengapresiasi langkah WhatsApp untuk mengurangi penyebaran konten negatif di platform pesan instan itu.
Baca: Cegah Hoaks, Mulai Selasa (22/1/2019), WhatsApp Batasi Forward Pesan dari 20 Kali Menjadi 5 Kali
Sementara untuk diketahui, Keputusan pembatasan yang kini berlaku bagi seluruh pengguna di dunia mulai Senin (21/01/2019), menurut pihak WA saat mengutip dari BBC, diambil setelah "secara cermat mengevaluasi hasil uji coba selama enam bulan di negara itu (Indonesia)."
"Langkah maju pembatasan secara signifikan mengurangi pesan-pesan yang diteruskan di seluruh dunia," kata Victoria Grand, wakil presiden bidang kebijakan dan komunikasi WhatsApp dalam acara di Jakarta, Senin (21/01/2019).
"Ini akan membantu WhatsApp memusatkan perhatian pada pesan-pesan pribadi dengan kontak-kontak dekat. Kami akan terus mendengarkan masukan dari pengguna tentang pengalaman mereka, dan dari waktu ke waktu, kami mencari cara-cara baru mengatasi konten yang viral," pungkasnya.
Pembaharuan ini pun, mulai akan diterapkan Selasa (22/1/2019) hari ini pukul 12.00 WIB.
pengguna WhatsApp hanya bisa meneruskan pesan sebanyak 5 kali, dari sebelumnya 20 kali.
Adapun pembatasan ini bertujuan untuk mengurangi penyebaran hoaks.
Menurut keterangan Kominfo, pembatasan pesan forward WhatsApp juga ini baru berlaku untuk pengguna OS Android.
Sementara bagi pengguna IOS saat ini sedang dalam proses pengembangan.
Baca: Kementerian Kominfo Bantu Sosialisasikan Upaya Penanganan Stunting di Sejumlah Daerah
Sementara, mengutip dari Tribunnews.com, perwakilan WhatsApp, Victoria Grand juga menyatakan pembatasan jumlah pesan forward sebanyak lima pesan ini tidak hanya di Indonesia.
"Kami menerapkan batas lima pesan di seluruh dunia pada hari ini," tutur Victoria Grand, wakil presiden untuk kebijakan dan komunikasi di WhatsApp, dalam sebuah acara di Jakarta, dikutip dari Reuters.
Awalnya WhatsApp mengujicobakan kebijakan ini di India pada pertengahan 2018 lalu, karena banyaknya kasus penyebaran desas-desus di media sosial hingga menyebabkan pembunuhan.
Grand mengatakan, pesan diteruskan ini masih ada di platform WhatsApp mengingat baru 90 persen digunakan untuk pesan pribadi.