TRIBUNNEWS.COM - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo meninjau lokasi banjir di Desa Karangasem Utara, Kecamatan Batang, Kabupaten Batang, Rabu (30/1/2019).
Bersama Bupati Batang, Winhaji dan jajarannya, Ganjar mendatangi warga yang menjadi korban banjir di Batang, beberapa hari lalu.
Dalam kunjungannya, Ganjar membagikan sejumlah bantuan seperti mi instan, sarung, selimut, dan kebutuhan lainnya.
Warga sangat antusias melihat kedatangan Ganjar.
Baca: Terjadi Banjir dan Longsor di Batang, Keberangkatan Kereta Api Rute Semarang-Jakarta Diundur
Beberapa ada yang curhat tentang kondisi mereka saat ini.
Bahkan ada satu di antara warga Surti, meminta kasur kepada Ganjar.
"Pak, kasurnya basah semua, ndak bisa tidur, Pak. Tolong dibantu kasur, Pak," ucapnya, dikutip dari jatengprov.go.id.
Menanggapi hal tersebut, Ganjar menjelaskan, saat ini yang terpenting adalah kebutuhan pokok.
Ganjar ingin memastikan, semua korban yang terkena dampak banjir sudah mendapatkan bantuan kebutuhan pokok.
Baca: Longsor dan Banjir di Batang, Keberangkatan KA Rute Semarang-Tegal-Jakarta Terlambat hingga 6 Jam
Ganjar juga sempat mendatangi rumah warga yang mengaku tak punya beras.
Namun setelah dicek, ternyata warga tersebut memiliki nasi goreng di atas wajan.
"Lha ini punya nasi goreng, kok bilang ndak punya nasi untuk dimakan. Ini kan masih bisa dimakan untuk keluarga."
"Tolong jujur, jangan mendramatisir saat bencana seperti ini," kata Ganjar.
Menurut Ganjar, kejujuran sangat penting lantaran dengan kejujuran, masyarakat akan lebih kuat dan tangguh dalam menghadapi bencana.
Ganjar juga meminta masyarakat untuk berusaha dan tidak hanya mengandalkan bantuan yang ada.
Ia juga mengatakan, masyarakat harus mampu memanfaatkan sesuatu yang ada agar bantuan bisa menjadi tepat sasaran.
Seperti diketahui, Minggu (27/1/2019), sebanyak sembilan kelurahan di Batang terendam banjir.
Hujan yang terus mengguyur menjadi penyebab terjadinya banjir di Batang.
Kepala BPBD Batang, Ulul Azmi mengatakan, rata-rata daerah yang terkena banjir dengan ketinggian mencapai 1 meter hingga 1,5 meter.
"Dari sembilan kelurahan dan desa yang terendam banjir yakni di Kelurahan Proyonanggan Tengah, Kauman Karanganyar, Watusalit, Desa Kalipucang Wetan, Kalipucang Kulon, Klidang Lor, Klidang Wetan, hampir semua yang tinggal telah mengungsi di posko yang sudah disiapkan pemkab," terangnya, Minggu (27/1/2019), dikutip dari TribunJateng.com.
Selain menggenangi rumah warga ternyata banjir juga menggenangi jalur kereta api Semarang-Jakarta.
Dampaknya, sejumlah jadwal keberangkatan keret api harus ditunda.
(Tribunnews.com/Lita Andari Susanti)