Ia hanya menemukan anaknya dan teman-temannya tergeletak bersimbah darah setelah mendengar ledakan keras.
"Awalnya saya gak tahu, kenapa ini anak-anak udah tergeletak, bingung saya udah gitu anak saya udah gak keliatan mukanya," kata Abdul, Jumat (15/2/2019).
Kemudian ia mengaku mendapat informasi dari pihak rumah sakit bahwa ada bahan peledak ditemukan di tubuh anaknya.
Hal ini mengingatkannya pada informasi dari warga lain bahwa putranya menemukan benda asing dari lapangan tembak militer sekitar 2 kilometer dari lokasi kejadian.
Ia mengaku bahwa benda tersebut berbentuk seperti bekas deodoran namun Abdul mengira hanya bekas onderdil kendaraan.
Serta pada beberapa hari ke belakang memang ada di rumah namun istrinya punya firasat dan ketakutan terhadap benda tersebut.
"Ibu juga udah takut gitu, udah di simpen diumpetin karena takut, barang asing. Dibuang, cuman saya gak tahu dibuangnya. Udah di plastik sama sampah. Itu udah mau dibakar ama saya, kok berat dibuka oh, saya curiganya bukan barang peledak, curiganya onderdil. Saya lempar aja gitu, tapi gak meledak. Terus anak saya kan suka ke belakang rumah, dia pungut lagi," ungkapnya.
4. Kondisi lokasi granat
Lokasi meledaknya granat sampai sekarang masih diberi garis polisi.
Lokasi ledakan berada di kawasan permukiman warga.
Tepat di pinggir rumah seorang korban dan di pinggir perkebunan singkong.
Di dasar tempat kejadian yang berlapis tembok terdapat lubang kecil.
Baca: Granat Jerman Peninggalan Perang Dunia I Ditemukan Dalam Kapal Pengiriman Kentang
Dan bekas cipratan diduga darah korban terpantau menyebar ke berbagai daerah.
Bahkan menyebar ke dinding tembok rumah danjuga atap rumah yang ada di dekatnya.
Sampai saat ini para petugas dari beberapa unsur seperti polisi, TNI dan Pemerintah setempat masih berdatangan ke lokasi kejadian.
(Tribunnews.com/Tribun Bogor/Natalia Bulan R P)