News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Berita Viral

Cuitan CEO Bukalapak jadi Polemik, Ini Respons Kubu Prabowo dan Jokowi Hingga Sejumlah Pihak

Penulis: Umar Agus W
Editor: Daryono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

CEO Bukalapak Achmad Zaky (1)

Cuitan CEO Bukalapak jadi Polemik, Ini Respon Kubu Prabowo dan Jokowi Hingga Sejumlah Pihak

TRIBUNNEWS.COM - Akhir-akhir ini warganet ramai memperbincangkan cuitan CEO Bukalapak, Achmad Zaky.

Pasalnya, dalam cuitan di Twitter Achmad Zaky tersebut menyebutkan tentang Presiden Baru.

Meski cuitan dari CEO Bukalapak tersebut sudah dihapus namun berbagai tagar masih tetap menjadi trending di Twitter.

Beberapa tagar tersebut antara lain #uninstalbukalapak hingga #dukungbukalapak.

Baca: BPN Prabowo - Sandi Nilai Tagar Uninstall Bukalapak Rugikan Jokowi

Terkait dengan cuitan CEO Bukalapak tersebut justru menimbulkan polemik.

Baik kubu Prabowo - Sandi maupun kubu Jokowi - Ma'ruf Amin memberikan responnya.

Berikut ini respon sejumlah pihak terkait dengan cuitan dari CEO Bukalapak tersebut yang sudah Tribunnews rangkum dari berbagi sumber:

1. Kubu Prabowo - Sandi

Koordinator Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Dahnil Anzar Simanjuntak (Taufik Ismail)

Terkait dengan cuitan di twitternya CEO Bukalapak membuat Kubu Prabowo-Sandi angkat bicara.

Mengutip dari Tribun Jakarta, Kordinator Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo - Sandi, Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan munculnya tagar uninstall Bukalapak pada media sosial Twitter justru merugikan Jokowi.

"Jadi, saya pikir cara-cara seperti itu justru merugikan pak Jokowi."

"Menurut saya kadang-kadang yang mendegradasi pak Jokowi itu bukan cuman pak Jokowi sendiri,tapi juga para pendukungnya," ujar Dahnil di Posko Pemenangan Prabowo-Sandi, Jalan Sriwijaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat, (15/2/2019) saat mengutip dari Tribun Jakarta.

Baca: Kiprah & Karier CEO Bukalapak, Achmad Zaky Pernah Raih Satyalancana Wira Karya dari Presiden Jokowi

Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan, jika justru Jokowi tidak bisa dikritik meski berdasarkan data.

Hal itu dikarenakan sikap dari pendukung Jokowi yang bereaksi terhadap CEO Bukalapak yang mengkritik pemerintah padahal berbasiskan dat.

"Saya pikir kan pendukung petahana selalu bilang buka dong datanya, sediakan data asli, Zaky kan menyediakan data."

"Data research and development itu data loh, kok mereka memaki-maki data," pungkasnya.

2. Kubu Jokowi - Ma'ruf Amien

Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyantodi DPP PDI Perjuangan, Jalan Jenderal Diponegero, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (13/2/2019). (Fransiskus Adhiyuda/Tribunnews.com)

Cuitan dari CEO Bukalapak tersebut nampaknya memang benar-benar menjadi polemik di tengah Pilpres 2019.

Pasalnya terkait dengan cuitannya tersebut tak hanya kubu Prabowo - Sandi saja yang buka suara.

Namun kubu Jokowi - Ma'ruf Amien memberikan responnya.

Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo - Maruf Amin menilai militansi pendukung pasangan calon presiden 01 makin kuat.

Mengutip dari Tribunnews.com, melalui Sekretaris (Tim Kampanye Nasional) TKN, Hasto Kristiyanto menilik dari gerakkan di sosial media demi merespon pernyataan CEO Bukalapak Ahmad Zaky.

Baca: Pada Debat Kedua, Prabowo akan Didukung Data BPS, LSM, dan Bekas Menteri Jokowi

Respon pendukung Jokowi atas pernyataan Zaky menunjukkan militansi makin kuat.

"Tetapi dari apa yang terjadi juga menunjukkan bagaimana militansi pendukung Pak Jokowi itu makin kuat."

"Tidak hanya di darat, tetapi juga di udara dan di langit pun juga makin kuat," ucap Hasto di Posko Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (15/2/2019).

Hasto menerangkan data yang dikutip Zaky dalam twitnya adalah data lama.

Hasto mengklaim anggaran riset di era pemerintahan Jokowi selalu meningkat.

Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ini, mengatakan ke depan akan didorong pembentukkan badan riset berskala nasional.

Hasto mengingatkan kepada publik Zaky sudah meminta maaf dan tidak perlu dipermasalahkan lagi.

"Kita ini bangsa timur, namanya orang sudah minta maaf dan klarifikasi," kata Hasto.

3. Sekjen DPP PAN

Juru bicara Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Faldo Maldini di Djakarta Theater, Minggu (28/10/2018). (Tribunnews.com/Glery Lazuardi)

Meski Achmad Zaky sudah meminta maaf terkait dengan cuitannya tersebut, namun ibarat 'nasi sudah menjadi bubur'.

Kutipan itu nampaknya cocok digunakan untuk saat ini.

Tak hanya dua kubu yang berseberangan saja yang menanggapi cuitan CEO Bukalapak tersebut.

Wakil Sekretaris Jendral DPP PAN, Faldo Maldini turut bersuara.

Tanggapan itu ia sampaikan juga melalui cuitan di Twitter, Jumat (15/2/2019).

Baca: KPU Masih Tunggu Kemenkumham Soal 3 PKPU Penghitungan Surat Suara

Dalam cuitannya itu, Faldo Maldini menyarankan Achmad Zaky untuk terjun ke dunia politik dan menawarinya bergabung ke PAN.

Hal itu ia sampaikan sebab, menurutnya tiap kali Achmad Zaky bicara isu publik selalu meriah.

Tak hanya isu rendahnya anggaran R&D ini, sebelumnya menurut Faldo, Achmad Zacky pernah mengangkat isu Jendral Gatot dan Pilkada Jakarta.

Faldo Maldini menilai tidak ada yang salah dari cuitan Achmad Zacky.

Tetapi, ia juga menyarankan agar Achmad Zacky melihat hasil survei terbaru sebelum menuliskan cuitan itu.

Baca: Cuitkan Presiden Baru yang Direaksi dengan #UninstallBukaLapak, CEO Bukalapak Sudah Meminta Maaf

"Kyknya Bang @achmadzaky mesti terjun k politik beneran. Tiap bicara isu publik selalu meriah. Kemaren pas Jend Gatot & Pilkada DKI jg. Isinya ga ada yg salah, tp harusnya sebelum ngomong lihat hasil survey terakhir dulu. Klw mau berjuang d politik, @Official_PAN menunggu, Bang," cuit Faldo Maldini.

4.Divisi Hukum, Advokasi dan Migrant Care Relawan Jokowi (ReJo)

Cuitan Achmad Zaky CEO Bukalapak tentang 'presiden baru' Rabu (13/2/2019). (Twitter @achmadzaky)

Ketua Divisi Hukum, Advokasi dan Migrant Care, Relawan Jokowi (ReJo), Kastorius Sinaga menyayangkan cuitan pendiri sekaligus CEO Bukalapak Achmad Zaky (AZ).

Achmad Zaki sebelumnya mengeluhkan minimnya dana R&D di sektor teknologi informasi Indonesia.

Terkait dengan hal tersebut Kastorius Sinaga memberikan tanggapannya saat mengutip dari Tribunnews.

“Memang harus diakui, cuitan Zaky tersebut sangat provokatif dan kurang pas di tahun politik Pilpres yang memanas seperti saat ini,” ujar Kastorius Sinaga kepada Tribunnews.com, Jumat (15/2/2019).

Karena Katorius Sinaga menilai, memang tidak relevan menuduh minimnya dana R&D bidang IT sebagai wujud inkonsistensi pemerintah RI menuju era Revolusi 4.0.

Baca: KPK Sebut Menkumham Teken MLA Guna Persempit Ruang Gerak Koruptor

"Penilaian Zaky di dalam cuitannya agak emosional tanpa mempertimbangkan konteks dan reaksi publik atas penilaian tergesa-gesa tersebut” imbuh Kastorius yang juga dikenal sebagai sosiolog UI itu.

Kita tahu, imbuh dia, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan kabinetnya sangat berkomitmen dan gencar mendukung usaha rintisan berbasis online yang saat ini marak diminati kalangan pengusaha milenial seperti Zaky dengan patform e-commerce “Bukalapak”nya.

Bahkan Revolusi Industri 4.0 yang didominasi industri teknologi informasi itu menjadi salah satu arah navigasi utama Penerintahan Jokowi saat ini dan ke depan.

“Saya melihat, Zaky hanyalah salah kata mengungkapkan kekecewaannya di saat yang bersangkutan membaca perbandingan data dana R&D menyolok antara negara-negara termasuk Indonesia yang berasa di nomor buntut."

Baca: Prabowo Sebut Harga Daging dan Beras di Indonesia Tertinggi Sedunia, Apa Kata Jokowi?

"Dia tidak melihat permasalahan ini secara konprehensif termasuk keterbatasan anggaran pemerintah berikut tingkat cakupan dan kemajuan sektor bisnis online di dalam sektor perekonomian Indonesia secara keseluruhan di saat ini,” jelas Kastorius Sinaga.

(Tribunnews.com/ Umar Agus W)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini