Terkait jumlah anggaran yang menuai banyak kritikan, Ganjar menilai mahal atau murah biaya apel kebangsaan adalah relatif sesuai dengan kebutuhan yang memang diperlukan.
Seperti, untuk biaya konsumsi peserta yang ditargetkan mencapai 100.000-130.000 orang tersebut.
“Kalau saya menggerakkan seluruh warga Jawa Tenggah, menurut saya mahal, apa murah. Kami harus memberikan air minum, memberi makan kepada mereka. Kalau anda tahu sebenarnya kepentingannya untuk mereka,” tuturnya.
Ganjar juga menyatakan pengeluaran anggaran tersebut sudah sesuai prosedur dan terbuka.
Masyarakat dipersilakan untuk mengakses dan mengkritisi meski kemudian menimbulkan pro dan kontra.
“Lho kalau kami mau sembunyi-sembunyi enggak saya buka kok, maka semua orang bisa membuka itu, maka itulah hebatnya Jawa Tengah. Kami buka, semua bisa mengakses dan silakan mengkritisi boleh, enggak ada yang keliru gitu.
Tidak sepakat jumlah enggak apa apa, tapi kami bisa jelaskan dengan sekian banyak kita memberikan fasilitas kepada mereka untuk mau datang,” pungkasnya.
Baca: Sindir Ganjar Pranowo soal Apel Kebangsaan, Andi Arief: Uang Negara Dihamburkan untuk Membayar Slank
Sebelumnya, beberapa kritikan didapat Ganjar Pranowo atas rencana peneyelenggaraan Apel Kebangsaan terkait anggaran yang mencapai Rp 18 miliar.
Mantan politisi Partai Demokrat Andi Arief turut memberi kritikan terhadap penyelenggaraan acara tersebut.
Andi Arief lagi-lagi lontarkan kritikan tersebut melalui akun media sosial Twitter, pada Jumat (15/3/2019).
Andi Arief menilai kegiatan tersebut menghamburkan uang negara.
Mantan politisi Partai Demokrat itu mengatakan uang negara dihamburkan untuk membayar Slank.
Baca: Tanggapan Para Tokoh soal OTT Ketum PPP Romahurmuziy, Andi Arief Singgung TKN dan Cuitan Hanum Rais
Andi Arief menilai adanya uang negara yang rencananya akan dihabiskan untuk Apel Kebanngsaan dan menyinggung peran KPK untuk mencegah hal itu.
"Ada uang negara rencana dihabiskan buat apel kebangsaan, lalu KPK diam tak mencegah," cuit Andi Arief.