Penembakan di Utrecht Belanda, kepolisian setempat merilis nama dan wajah pelaku pada Senin (18/3/2019) malam ini
TRIBUNNEWS.COM - Insiden penembakan terjadi di Utrecht, Belanda pada Senin (18/3/2019) pagi waktu setempat.
Kepolisian setempat masih memburu seorang pelaku yang diduga melakukan aksi yang membuat beberapa orang terluka.
Politie Utrecht, kepolisian Utrecht kini telah merilis nama dan wajah pelaku yang bernama Gokmen Tanis.
Baca: Kronologi Penembakan di Christchurch oleh Brenton Tarrant, Polisi Selandia Baru Update Kabar Terkini
Baca: Detektif hingga FBI, Penyelidikan Penembakan di Selandia Baru Libatkan Tim Gabungan
Biodata Gokmen Tanis
Dikutip dari akun twitter kepolisian Utercht @PolitieUtrecht, biodata pelaku telah dirilis 4 jam setelah insiden terjadi pada pukul 10.30 hingga 11.00 pagi waktu setempat.
Soal & Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 11 SMA Halaman 116 : Menemukan Arti Kosakata dengan KBBI
Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 11 Hal 101: Apa arti kosakata 'Mantra' dengan menggunakan KBBI?
Di akun Twitter tersebut, biodata pelaku diumumkan sekitar pukul 20.55 WIB.
Gokmen Tanis merupakan seorang pria.
Ia berusia 37 tahun.
Menurut Politie Utrecht, Gokmen Tanis berasal dari Turki.
Dalam foto tangkapan kamera yang dirilis Politie Utrecht tampak Gokmen Tanis berjambang, memiliki brewok dan berkumis.
Hidungnya mancung.
Kronologi
Kejadian terjadi pada pukul 10.30 hingga 11.00 pagi waktu setempat.
Insiden penembakan terjadi di trem di persimpangan Beneluxlaan atau 24Oktoberplein, Utrecht.
Kepolisian setempat tengah memburu sseornag pelaku bernama Gokmen Tanis asal Turki.
Untuk saat ini, beberapa skenario dipertimbangkan, termasuk kemungkinan serangan teroris.
Kepolisian setempat juga mengimbau warga Utrecht untuk melaporkan segala kemungkinan seperti gambar peristiwa dan keberadaan pelaku.
Lalu melarang warga unutk mendekati lokasi kejadian.
Untuk kepentingan penyelidikan dan investigasi, area skeitar juga ditutup oleh polisi.
Hingga saat ini belum ada perkembangan lebih lanjut terkait persitiwa di Utrecht, Belanda.
(Tribunnews.com/Chrysnha)