Jika pemain sudah melewati batas waktu tersebut, ia baru bisa kembali melakukan login di hari berikutnya.
Menurut pihak Tencent, fitur ini memang sengaja dibuat agar PUBG Mobile tetap dapat dimainkan secara sehat dan bertanggung jawab.
Tencent pun mengakui bahwa fitur ini dirilis karena adanya wacana pemblokiran PUBG Mobile di India.
"Kami memperkenalkan sistem gameplay yang sehat di India untuk mempromosikan game yang seimbang dan bertanggung jawab, termasuk membatasi waktu bermain untuk pemain di bawah umur," ungkap Tencent melalui keterangan resminya.
"Karena itu kami terkejut mengetahui bahwa pihak berwenang setempat di beberapa kota telah memutuskan untuk memberlakukan larangan bermain game kami," lanjut mereka.
Baca: MUI Perlu Waktu Sebulan Kaji Fatwa Game PUBG
5. Tencent akan adakan dialog dengan pemerintah
Dikutip KompasTekno dari XDA Developers, Senin (25/3/2019), pihak Tencent menyatakan akan berupaya untuk melakukan dialog dengan pemerintah setempat agar wacana pelarangan PUBG Mobile dibatalkan.
Di Indonesia sendiri, Majelis Ulama Indonesia (MUI) tengah mengkaji usulan masyarakat terkait fatwa game PUBG. Sejumlah masyarakat menilai ada unsur radikalisme yang dimainkan dalam game ini.
Game PUBG menuai kontroversi setelah masyarakat menilai permainan tersebut dapat memicu radikalisme karena mempraktikkan peperangan dan pembunuhan.
Permainan ber-genre battle royale itu disebut mirip dengan aksi pelaku penembakan di masjid di Christchurch, Selandia Baru.
Baca: Wacana Fatwa Gim PUBG Haram Disebut Konyol, MUI: Masukan dari Masyarakat Sangat Penting
6. Kata psikolog
Psikolog Anak dan Keluarga dari Klinik Terpadu Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, Anna Surti Ariani, mengatakan dampak negatif sebuah game akan sangat tergantung pada pribadi dan kondisi masing-masing individu.
Ia menambahkan tak semua orang yang memainkan PUBG akan meniru referensi perilaku "kekerasan" yang ada di PUBG mentah-mentah.
Perempuan yang kerap disapa Nina ini menjelaskan banyak faktor seseorang bertindak kasar dan melakukan kekerasan.