Inilah dua hal yang dibicarakan Mahfud MD dengan Dahlan Iskan pada dua hari jelang Pilpres 2019.
TRIBUNNEWS.COM - Dahlan Iskan menemui Mahfud MD pada dua hari jelang pelaksanaan Pilpres 2019, Senin (15/4/2019).
Momen pertemuan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) dengan Dahlan Iskan itu diunggah Mahfud MD lewat akun Twitter-nya.
Dalam foto tersebut, terlihat Mahfud MD berada di antara Dahlan Iskan serta seorang pria yang disapa Gus.
Mahfud yang mengenakan kemeja serta dasi warna biru bercorak, senada dengan warna kemeja yang dipakai Dahlan Iskan.
Baca: Reaksi Mahfud MD Disinggung Niat Baiknya Soal Peretasan Akun Said Didu: Saya Mengecam Faktanya
Baca: Mahfud MD: Saya Mengutuk Orang yang Meretas Akun Twitter Dahlan Iskan
Baca: Mahfud MD Bahas Politik Uang, Ini Saran Jika Pemilih Sudah Terima Uang Money Politics
Lantas, apa yang dibicarakan kedua tokoh ini?
Masih dari akun Twitter-nya, Mahfud membeberkan apa yang ia bicarakan dengan eks Menteri BUMN era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu.
Rupanya, mereka membicarakan dua klub ternama asal Inggris, Manchester United dan Liverpool.
Diketahui, Mahfud MD memang penggemar klub Manchester United.
Selain berbicara tentang kedua klub itu, Mahfud MD dan Dahlan Iskan juga membicarakan soal akun Twitter Dahlan Iskan yang dibajak.
Aksi peretasan ini mengakibatkan Dahlan Iskan kehilangan 2,2 juta follower-nya.
"Selain bicars soal Liverpool dan MU kami juga membicarakan Akun Twitternya Pak Dahlan Iskan yg diretas orang shg 2,2 juta followernya hilang scr tiba2," tulis Mahfud MD.
Sebelumnya, Mahfud MD menulis tentang persabatan dirinya dengan Dahlan Iskan yang terjadi sudah sejak lama.
Pertemanan yang dibangun keduanya pun tidak pernah oleh perkembangan-perkembangan politik.
Tak hanya itu, pakar hukum dan tata negara tersebut juga mengutuk orang yang telah meretas akun Twitter Dahlan Iskan.
Peretasan ini berujung pada Dahlan Iskan yang kehilangan 2,2 juta follower-nya.
"Senang sekali, pg ini bs silaturrahim dgn sahabat sy Pak Dahlan Iskan dan Gus."
"Kami bersahabat sdh sangat lama dan tdk pernah retak oleh perkembangan2 http://politik."
"Sy mengutuk orng yg dgn biadab meretas akun Twitternya Pak Dahlan shg menghapus 2,2 juta followernya," tulis Mahfud MD.
Sebelumnya, Mahfud MD juga menyayangkan aksi peretasan yang menimpa mantan Direktur Utama PLN tersebut.
Walau akun Dahlan Iskan sudah kembali normal, tapi follower-nya yang berjumlah 2,2 juta hilang.
Mahfud MD menyayangkan terjadinya peretasan pada akun Dahlan Iskan yang selalu bicara blak-blakan.
Selain Dahlan Iskan, akun Twitter rekan Mahfud MD lainnya, Said Didu pun diretas.
"Berita lain, akun Pak Dahlan Iskan jg dibajak tp skrg sdh normal lagi. Namun followernya yg 2,2 juta hilang."
"Sy blm mengonfirmasi kpd Pak Dahlan ttg musibah ini."
"Sungguh disayangkan, terjadinya hack thd akun dua orang yg selalu berbicara blak2an, lepas dari soal kita setuju/tdk," tulisnya.
Meski demikian, Mahfud MD meminta semua pihak tidak memberi penghakiman, aksi peretasan pada akun Twitter Said Didu dan Dahlan Iskan dilakukan kelompok satu di antara pasangan calon presiden dan wakil presiden.
Bisa jadi, kata Mahfud MD, peretas itu hanya ingin mengadu domba.
"Terlepas dari soal kita setuju atau tak setuju pd isinya, akun @saididu dan @iskan_dahIan adl akun yg jelas menunjukkan jatidirinya."
"Tp kita jgn buru2 menjadge bhw pembajaknya dari kelompok paslon Capres/Wapres tertentu."
"Bs jd ini adl pembajak yg ingin mengadu domba," tulis Mahfud MD.
Dahlan Iskan Dukung Prabowo
Mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan menyatakan dukungannya kepada pasangan calon nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno pada Pilpres 2019.
Hal itu ia disampaikan Dahlan Iskan saat mengawali acara pidato kebangsaan Prabowo Subianto di Dyandra Convention Hall, Surabaya, Jawa Timur, Jumat (12/4/2019).
Awalnya, Dahlan Iskan mengatakan, pada lima tahun lalu ia pernah mendeklarasikan dukungan kepada Joko Widodo untuk maju sebagai calon presiden pada Pilpres 2014.
Namun, pada Pilpres 2019, ia mengalihkan dukungan ke Prabowo Subianto.
"Hari ini saya menjatuhkan pilihan kepada Pak Prabowo," ujar Dahlan.
Mantan Menteri BUMN memberikan alasan, dirinya merasa tak puas dengan kinerja Presiden saat ini yang kembali mencalonkan diri, Joko Widodo.
Memberikan sambutan pembuka pada acara Pidato Kebangsaan Prabowo di Surabaya, Jumat (12/4/2019), Dahlan pun membeberkan sejumlah alasannya.
Ia mengaku pada pemilu 2014 silam, dirinya memang sempat mendukung Jokowi.
"Lima tahun yang lalu, saya mendeklarasikan besar-besaran mendukung Pak Jokowi."
"Saat itu, saya berharap banyak, Pak Jokowi memiliki program Revolusi Mental," kata Dahlan Iskan di atas podium.
Selain program revolusi mental, Dahlan juga cukup optimistis, pertumbuhan ekonomi di bawah pemerintahan Jokowi bisa melambung tinggi.
"Pak Jokowi sebelumnya juga punya program yang hebat yang dipercaya membuat pertumbuhan ekonomi yang tinggi," katanya kepada Tribunjatim.com.
"Sehingga, kami percaya saat itu akan membuat pendapatan perkapita menjadi 7 ribu dolar AS dari sebelumnya sudah 5 ribu dolar AS. Sayang, itu tak terlaksana," kata Dahlan.
Ia juga membantah, pilihan ini didasarkan pada nasib Dahlan Iskan selama lima tahun terakhir.
"Karena itu, saya hari ini menjatuhkan pilihan ke Pak Prabowo. Bukan karena nasib saya lima tahun terakhir."
"Itu saya ambil dengan risiko sebagai seorang pengabdi," katanya.
Pihaknya berani memberikan pilihan tersebut dengan segala konsekuensinya.
(Tribunnews.com/Sri Juliati)