Laporan Wartawan Tribunnews.com, Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Charles Bonar Sirait merasa kehilangan setelah mendengar Kris Biantoro meninggal dunia. Ia tak menyangka pria kelahiran Kedu, 17 Maret 1938 itu, telah berpulang. Namun, diakuinya sejak lima tahun lalu ia sudah punya feeling.
"Lima tahun yang lalu saya sudah ada feeling pas ketemu. Karena saya lihat bobot badannya yang sudah susut sekali," ucapnya, saat ditemui di rumah duka, Kompleks Bukit Permai Cibubur, Jakarta Timur.
Diketahui, Kris mengidap sakit ginjal selama puluhan tahun lalu. Ia sering bolak-balik rumah sakit untuk bertahan hidup. Tetapi, nasib berkata lain. Ia menghembuskan napas terakhirnya kemarin, Selasa, 13 Agustus 2013.
Charles menilai Kris adalah presenter luar biasa. Ia bukan sekadar pembawa acara, tetapi juga sebagai konseptor untuk acara yang dibawakannya tersebut. Bahkan, untuk itu, Kris berani bersebrangan dengan stasiun televisi.
"Dia bukan hanya MC, tapi juga konseptor. Kalau mau acaranya dia, stasiun tipi harus ikuti maunya dia. Nah, itu yang sulit ditandingi, karena beliau punya gagasan dan ide," terangnya.
Karakter seperti itu jarang dimiliki oleh presenter generasi berikutnya. "Saya rasa enggak bakal ada Kris Biantoro kedua di Indonesia," tandasnya.