Sedangkan, Amber Heard menuduh Depp rentan terhadap kemarahan dan kekerasan yang dipicu oleh obat-obatan.
Di bawah pemeriksaan silang oleh pengacara The Sun, Sasha Wass, Depp mengakui mengonsumsi banyak obat selama bertahun-tahun, termasuk ganja, kokain, LSD, ekstasi, jamur ajaib, dan obat penghilang rasa sakit yang diresepkan.
Depp mengatakan penggunaan obat-obat itu ketika ia berusia 11 tahun dengan "kehidupan rumah tangga yang tidak stabil atau aman dan nyaman."
Ia mengatakan obat itu adalah "satu-satunya cara untuk mematikan rasa sakit."
Depp mengakui bahwa dia telah berjuang hidup dalam ketenaran, yang membuatnya hidup seperti buron.
"Anonimitas tidak ada lagi ... Anda telah menjadi produk," katanya.
Sasha Wass menggambarkan Depp sebagai seseorang dengan masalah pengendalian kemarahan.
Ia menyoroti insiden penangkapan tahun 1989 di mana Depp merusak kamar hotel di New York.
"Saya marah, tetapi bukan tidak berarti saya memiliki masalah kemarahan," kata Depp.
Wass memainkan klip video yang direkam oleh Heard yang menunjukkan Depp menendang lemari dapur dan berkata kasar sebelum menuangkan anggur merah dari botol besar.
Meski mengaku ia tidak terlalu bangga pada dirinya sendiri, Depp membantah bahwa video itu menunjukkan dia menjadi "monster" ketika minum dan menggunakan narkoba.
Heard akan memberikan bukti di persidangan nanti.
Pengacara Depp, David Sherborne, mengatakan Heard baru-baru ini meminta satu tuduhan untuk didengar secara pribadi "karena sifatnya yang diduga mengerikan."
Saksi untuk Depp dijadwalkan memberikan keterangan, termasuk mantannya Vanessa Paradis dan Winona Ryder.
Depp juga menuntut Heard di Amerika Serikat sebesar 50 juta dolar AS karena diduga memfitnahnya dalam artikel Washington Post tentang KDRT.
Kasus itu baru akan disidangkan tahun depan.
Sherborne mengatakan dalam sebuah pernyataan pembukaan bahwa sang menuntut The Sun untuk membersihkan reputasinya.
"Ini bukan masalah uang," katanya.
"Ini tentang pembenaran."
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)